Advertorial

RSUD Sepaku Masih Kekurangan Dokter Spesialis, Dinkes PPU Usulkan Insentif Khusus hingga Rekrutmen Alternatif

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 08 April 2025 13:42
RSUD Sepaku Masih Kekurangan Dokter Spesialis, Dinkes PPU Usulkan Insentif Khusus hingga Rekrutmen Alternatif
Kepala Dinas Kesehatan PPU, Jansje Grace Makisurat. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Daerah (Pemda) Penajam Paser Utara (PPU) masih menghadapi tantangan besar dalam mengoptimalkan pelayanan di RSUD Sepaku. 

Meski gedung baru empat lantai telah rampung dibangun dan sejumlah fasilitas medis telah disiapkan, operasional rumah sakit ini belum berjalan secara penuh karena kekurangan tenaga spesialis.

Kepala Dinas Kesehatan PPU, Jansje Grace Makisurat, menyebut salah satu hambatan utama adalah belum terpenuhinya tenaga kerja medis, khususnya dokter spesialis. 

“Kalau kebutuhan tenaga kerja utamanya spesialis, karena dia RS tipe D yah setidaknya kita harus penuhi 4 dasar itu,” ujarnya.

Empat spesialis dasar yang dimaksud meliputi dokter penyakit dalam, dokter anak, dokter bedah, dan dokter kebidanan. Dari keempatnya, RSUD Sepaku masih kekurangan dua di antaranya: dokter bedah dan dokter anestesi.
 
Ketidakhadiran kedua tenaga ini menjadi persoalan krusial karena rumah sakit belum dapat mengoperasikan kamar operasi yang sudah tersedia.

Menurut Grace, upaya pemerintah untuk mengisi formasi ini sudah dilakukan melalui jalur rekrutmen PPPK dan CPNS. Namun, hasilnya nihil. 

“Tetapi dokter bedah dan anastesi belum ada, yah ada kesulitan tersendiri, padahal pemerintah sudah membuka peluang PPPK dan CPNS tetapi tidak ada yang berminat. Mungkin ada trik khusus supaya ada yang berminat,” katanya.

Ia tidak menampik bahwa minat dokter spesialis untuk bertugas di daerah seperti Sepaku memang masih rendah. Letak geografis, insentif yang terbatas, serta akses ke fasilitas pendidikan dan keluarga, kerap menjadi pertimbangan bagi dokter spesialis untuk memilih penempatan.

Oleh sebab itu, Dinkes tengah mengkaji kemungkinan insentif khusus atau strategi rekrutmen alternatif agar ada tenaga profesional yang bersedia bergabung di RSUD Sepaku. Selain itu, kerja sama dengan rumah sakit lain seperti RS Samboja juga tetap dilanjutkan untuk menutup sementara kekosongan layanan tertentu.

Sebelumnya, RSUD Sepaku juga tengah menunggu kedatangan sejumlah alat kesehatan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Namun sebaik apa pun alat yang tersedia, tanpa tenaga medis memadai, rumah sakit tidak akan mampu memberi pelayanan optimal.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya