Opini

Ruang Diskusi Itu Seharusnya Aman, Bukan Mengancam

Kaltim Today
24 Juli 2025 13:33
Ruang Diskusi Itu Seharusnya Aman, Bukan Mengancam
Penulis, Ellisa Wulan Oktavia.

Oleh: Ellisa Wulan Oktavia (Aktivis Perempuan Kukar)

SAYA hadir dalam sebuah forum diskusi pemuda yang digelar oleh KNPI Kukar. Saya datang dengan semangat yang sederhana: untuk mendengar dan menyuarakan pikiran.

Namun, apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Forum tersebut tiba-tiba dibubarkan oleh sekelompok oknum dengan alasan bahwa kegiatan ini dianggap ilegal karena KNPI penyelenggara disebut tidak sah secara legalitas.

Tentu, polemik legalitas bisa dibahas secara institusional. Tapi bagi kami, para peserta yang hadir tanpa membawa kepentingan politik, pembubaran itu sangat mengecewakan. Terlebih karena cara pembubaran dilakukan dengan dobrakan suara keras, tekanan psikis, dan intimidasi yang nyata dirasakan oleh peserta—terutama perempuan—yang datang dengan niat tulus untuk berpikir dan berdiskusi.

Sebagai perempuan, saya merasa terganggu secara mental. Suasana tegang dan mengancam membuat saya merasa terintimidasi.

Padahal kami hadir tanpa agenda tersembunyi. Kami hanya ingin menggunakan hak kami sebagai warga negara. Hak itu bukanlah karunia, melainkan jaminan konstitusi.

Sebagaimana Pasal 28E Ayat (3) UUD 1945 menyatakan: “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” Artinya, setiap individu memiliki hak untuk berkumpul dan menyampaikan pandangannya. Demikian pula dalam Pasal 24 Ayat (1) UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM: “Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud damai.”

Jika ruang diskusi yang damai saja bisa dibubarkan secara represif, maka apa arti kemerdekaan itu bagi pemuda Kukar hari ini?

KNPI seharusnya tidak menjadi gelanggang kekuasaan yang menakutkan. Ia semestinya menjadi ruang aman, tempat semua suara—terutama suara perempuan—bisa hidup dan didengar.

Saya kecewa. Bukan hanya karena agenda dibubarkan, tapi karena kepercayaan dipatahkan. Kepercayaan bahwa forum pemuda adalah tempat untuk tumbuh bersama. Ruang yang tidak ditentukan oleh sah atau tidaknya sebuah surat keputusan, melainkan oleh itikad baik dan niat tulus untuk membangun Kukar bersama-sama.

Tulisan ini adalah bentuk keprihatinan saya sebagai individu. Bukan mewakili lembaga atau organisasi manapun. Saya hanya ingin menyuarakan pentingnya ruang diskusi yang aman bagi semua pemuda Kukar—terutama perempuan. (*)


*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co



Berita Lainnya

Nasib IKN dan Soal PSK
Nasib IKN dan Soal PSK
Hasto dan Tom Lembong
Hasto dan Tom Lembong