Advertorial
Sebaran Guru di Berau Belum Merata, Gamalis: Perlu Ada Evaluasi
Kaltimtoday co, Berau - Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, perlu ada evaluasi secara menyeluruh terkait sebaran guru atau tenaga pengajar yang belum merata.
“Ini perlu, untuk memastikan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan kepada anak didik kita di wilayah jauh, terpencil sama dengan kualitas pendidikan yang diterima pelajar di kota,” katanya Gamalis, Jumat (7/7/2023).
Gamalis mengungkap, pendidikan merata menjadi salah satu program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Hanya saja sampai saat ini, hal itu terkendala karena masih kekurangan tenaga pendidik.
Meskipun ada prioritas tenaga pendidik dan kesehatan, namun kuota yang diberikan untuk Berau masih kurang untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik.
“Tidak bisa kita pungkiri, kami memang masih kekurangan tenaga pendidik," imbuhnya.
Dengan kondisi ini, Gamalis mengatakan perlu dilakukan evaluasi agar sebaran guru di Berau bisa merata.
Menurutnya, instansi terkait harus memperhatikan persoalan ini dan segera melakukan evaluasi, untuk memastikan sebaran guru-guru bersertifikasi bisa merata hingga ke sekolah wilayah terpencil.
“Semua harus mendapatkan akses pendidikan dengan ketersediaan guru, kita akan mengevaluasi terkait permasalahan ini,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Berau Ambo Sakka mengatakan, jumlah tenaga pendidik saat ini sungguh membuat dilema. Pasalnya, kekurangan guru saat ini sangatlah banyak dan tidak bisa dipungkiri berimbas kepada kurang meratanya tenaga pendidik yang ada.
“Saat ini masih sangat kekurangan tenaga pendidik atau guru. Mulai dari yang sudah pensiun hingga ada yang meninggal dunia,” ujarnya.
Menurut data yang dia peroleh, pada 2022 kurang lebih ada 68 guru yang pensiun dan meninggal dunia. Sedangkan di pertengahan 2023 ini, bertambah lagi sekitar 100 orang.
“Dari jumlah ini saja sudah pasti kita kekurangan guru, karena memang itu yang terjadi saat ini,” imbuhnya.
Terlebih saat ini belum terdengar adanya perekrutan tenaga pendidik akibat tidak lagi diperbolehkannya pengangkatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau tenaga honorer.
Pihaknya juga sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hanya saja, dengan banyaknya kekurangan guru yang terjadi, menurutnya membuat usaha pemerataan tersebut tidak terlihat.
"Kami sudah berusaha untuk melakukan pemerataan akreditasi guru, baik di wilayah perkotaan hingga di kampung. Tetapi memang yang menjadi permasalahan adalah kurangnya guru itu,” paparnya.
Saat ini, pihaknya juga sedang melakukan pendataan yang lebih akurat ke sekolah-sekolah untuk melihat jumlah murid dan guru. Jika ada yang lebih, maka guru tersebut bisa dipindahtugaskan ke sekolah yang masih kekurangan tenaga pendidik.
“Kekurangan guru ini bukan hanya di daerah perkampungan atau terpencil saja, di daerah perkotaan seperti Tanjung Redeb saja masih ada sekolah yang kekurangan guru," tutupnya.
[RZL | ADV PEMKAB BERAU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kekurangan Guru di PPU, Proses Belajar Mengajar Terhambat
- Guru Diharapkan Jadi Benteng Moral bagi Siswa di Tengah Ancaman Pengaruh Negatif
- Andi Singkeru Tegaskan Pentingnya Pengawasan untuk Pastikan Kualitas Guru
- Disdikpora PPU Minta Guru Jadi Pilar Moral di Tengah Tantangan Era Digital
- Disdikpora PPU Imbau Masyarakat untuk Hargai Guru dan Hindari Penyelesaian Hukum