PROKOM KUKAR

Bupati Kukar Tegaskan Pembinaan Keagamaan Jadi Bagian dari Pembentukan Karakter ASN dan P3K

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 31 Oktober 2025 18:48
Bupati Kukar Tegaskan Pembinaan Keagamaan Jadi Bagian dari Pembentukan Karakter ASN dan P3K
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri saat memberikan sambutan di agenda pelantikan P3K dan tenaga paruh waktu di Halaman Kantor Bupati Kukar. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mendorong pembinaan moral dan spiritual bagi aparatur sipil negara, termasuk tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Program ini dijalankan melalui kegiatan pembinaan keagamaan yang telah menjadi bagian dari tradisi di lingkungan Pemkab Kukar.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan, pembinaan tersebut bukan sekadar kegiatan tambahan, melainkan bagian penting dari upaya membentuk karakter aparatur yang berakhlak dan berintegritas. Ia menilai, antara nilai keagamaan dan pemerintahan tidak bisa dipisahkan.

“Menurut kami, antara keagamaan dan pemerintahan ini bukan sesuatu yang dipisahkan, tapi dua hal yang harus saling mendukung satu sama lain,” ujar Aulia, Jumat (31/10/2025).

Sebelum pelantikan, seluruh tenaga P3K baru juga dibekali kegiatan pembinaan rohani. Bagi yang beragama Islam diarahkan untuk membaca Al-Qur’an, sedangkan yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, dan agama lainnya membaca kitab suci masing-masing.

Langkah ini merupakan bagian dari program Gerakan Membangun (GEMA) Kukar yang sudah lama digalakkan pemerintah daerah. Melalui program ini, aparatur diarahkan untuk memperkuat nilai spiritual sekaligus kesiapan mental dalam menjalankan tugas.

“Gema ini sudah lama kita jalankan, termasuk bagi P3K. Sebelum mereka dilantik, yang beragama Islam kita suruh mengaji, yang Kristen membaca Alkitab, dan yang Hindu juga membaca kitab sucinya,” jelasnya.

Menurut Aulia, aparatur yang memiliki dasar keagamaan yang kuat akan lebih bertanggung jawab dan beretika dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat. Ia juga menekankan bahwa pembinaan keagamaan tidak hanya menyasar P3K, tetapi juga pejabat struktural yang akan naik jabatan.

“Dalam beberapa kali kesempatan, bukan hanya untuk P3K, tapi juga bagi para pejabat di lingkungan pemerintah daerah. Sebelum dilantik, mereka harus bisa membaca kitab suci sesuai dengan agamanya masing-masing,” tegasnya.

Pendekatan ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran spiritual bahwa jabatan merupakan amanah, bukan sekadar urusan administratif. Dengan begitu, setiap aparatur di Kukar mampu menjalankan tugas dengan profesional sekaligus berlandaskan nilai moral.

“Harapan kami, aparatur yang dilantik tidak hanya mampu bekerja secara teknis, tapi juga memiliki keimanan dan akhlak yang kuat. Dari situlah pelayanan publik akan lebih baik dan bermartabat,” tutupnya.

[RWT | ADV PROKOM KUKAR]



Berita Lainnya