Kaltimtoday.co, Tenggarong - Belakang ini ramai diperbincangkan kalangan masyarakat jika Covid-19 dibuat-buat, direkayasa, dan mengandung modus.

Apalagi dalam postingan Plt RSUD Aji Muhammad Parikesit, dr Martina Yulianti yang menantang magang satu hari di IGD dan ruang jenaza, bagi yang tak percaya bahwa Covid-19 itu nyata.

Mengenai hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono mengatakan, percaya atau tidak percaya pada kenyataannya Covid-19 itu memang benar adanya. Misalnya kalau bertanya dengan yang pernah mengalami pasti akan percaya. Jika belum, mungkin bisa percaya maupun tidak. Tapi pada dasarnya itu nyata.

"Artinya kalau toh tidak percaya sebaiknya jangan mempengaruhi orang lain lah. Karena di samping itu akan berbahaya juga bisa merugikan orang lain," kata Sunggono, Jumat (23/7/2021).

Secara pribadi, dia mengakui pernah terpapar Covid-19. Jadi hampir tiap hari merasakan yang dirasakan para pasien. Selain itu, pihaknya hampir tiap hari juga bergelut mengupayakan melihat langsung orang terpapar dalam keadaan sakit dan menderita.

Pemerintah terus berupaya agar bagaimana bisa menolong masyarakat segera sembuh dan sehat kembali. Pada dasarnya ingin melindungi masyarakat bagi yang ingin dilindungi.

"Jika ada masyarakat yang tidak percaya dan tidak ingin dilindungi itu pilihan mereka," tuturnya.

Pihaknya akan terus fokus pada masyarakat yang mau dilindungi dan patut untuk dilindungi. Kalau memang merasa kuat atau tidak merasa perlu dilindungi, berarti upaya pemerintah tidak terlalu berat.

"Intinya, semua upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka melindungi masyarakat. Itu intinya yang perlu dicatat," pungkasnya.

[SUP | TOS | ADV DISKOMINFO KUKAR]