Advertorial

Sekda Said Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Berau Tetap Berjalan di Tengah Tekanan Fiskal Nasional

Kaltim Today
10 November 2025 17:42
Sekda Said Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Berau Tetap Berjalan di Tengah Tekanan Fiskal Nasional
Sekda Berau, Muhammad Said saat menghadiri rapat kolaborasi PPED. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau tengah menghadapi tantangan besar dalam memenuhi target pembangunan daerah. Hal ini menjadi fokus utama dalam Rapat Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (PPED) yang digelar di Ruang Rapat Bapelitbang, Senin (10/11/2025). 

Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, Muhammad Said, dalam arahannya menyampaikan bahwa terdapat sembilan langkah konkret yang menjadi panduan utama untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Bumi Batiwakkal.

Langkah-langkah tersebut mencakup realisasi APBD, peningkatan investasi asing dan domestik, percepatan pembangunan infrastruktur, pengendalian harga bahan pokok, hingga pencegahan ekspor-impor ilegal. Selain itu, juga termasuk perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas sektor primer, penguatan industri manufaktur lokal, serta kemudahan perizinan usaha.

Hanya saja, melihat kondisi fiskal secara nasional di tahun mendatang, jika memaksa memenuhi target tersebut, daerah akan semakin terhimpit. Khususnya Berau yang ditafsir terkena dampak pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) hingga Rp1,7 triliun.

"Pemda tentu akan segera melakukan upaya sebisa mungkin beradaptasi dengan kondisi tersebut," katanya.

Belum lagi efisiensi yang berkaitan dengan operasional dinas. Seperti belanja perjalanan dinas hingga 50 persen, BBM hingga 60 persen serta peniadaan pengadaan kendaraan dinas dan seragam pegawai tahun depan.

Kondisi tersebut, tak serta merta harus diterapkan seluruhnya. Bagi yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai seperti Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), Said memastikan tidak terjadi pemotongan.

"Karena kita anggap sektor belanja pegawai masih menjadi penggerak ekonomi lokal tercepat," katanya.

Tak hanya menjadi tugas pemerintah, Sekda Berau tersebut juga menjelaskan perlunya tanggung jawab bersama mensiasati keadaan nasional itu. Sinergi kolaborasi lima elemen (Pentahelix) menjadi langkah yang ia usulkan.

Unsur yang terlibat dalam kolaborasi itu, terdiri dari berbagai pihak. Melibatkan pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media.

“Pemerintah tidak bisa bergerak sendirian, kolaborasi tentunya adalah jalan keluar agar setiap program percepatan ekonomi bisa berjalan, terutama menjelang target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029,” tegasnya.

[MGN | ADV PEMKAB BERAU] 



Berita Lainnya