Nasional

Sekolah Garuda Hadirkan Akses Pendidikan untuk Semua Kalangan, Termasuk Siswa dari Keluarga Miskin

Network — Kaltim Today 27 September 2025 07:24
Sekolah Garuda Hadirkan Akses Pendidikan untuk Semua Kalangan, Termasuk Siswa dari Keluarga Miskin
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie. (Dok. Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menegaskan bahwa Sekolah Garuda yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, hadir sebagai pelengkap dari Sekolah Rakyat dengan komitmen membuka akses pendidikan untuk seluruh lapisan masyarakat, termasuk dari keluarga miskin.

“Sekolah Garuda dirancang untuk melengkapi Sekolah Rakyat yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Akses diberikan kepada siswa berprestasi dari berbagai kalangan, tanpa terkecuali,” kata Stella di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah, belum lama ini. 

Menurutnya, Sekolah Garuda memiliki misi mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat global dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ternama. Dengan konsep sekolah berasrama berfasilitas modern, program ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan SDM berkualitas sekaligus memutus rantai kemiskinan menuju Indonesia Emas 2045.

Stella menjelaskan, penerimaan siswa dilakukan dengan dua skema pembiayaan. Sebanyak 80 persen siswa akan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah, sementara 20 persen sisanya berasal dari keluarga mampu yang membayar biaya sekolah.

“Mereka yang berprestasi tetapi mampu secara finansial tetap bisa bersekolah di Sekolah Garuda tanpa harus ditanggung negara,” ujarnya.

Ia menambahkan, siswa berprestasi dari Sekolah Rakyat juga berkesempatan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Garuda tingkat SMA.

“Ada kesinambungan yang ingin kita bangun. Anak-anak dari Sekolah Rakyat yang berprestasi bisa melanjutkan ke Sekolah Garuda,” jelas Stella.

Hingga kini, terdapat dua kategori Sekolah Garuda, yakni sekolah baru dan sekolah transformasi. Untuk tahun ajaran 2026/2027, pemerintah menargetkan pembangunan empat Sekolah Garuda baru di NTT, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara. Sementara itu, sudah ada 12 sekolah yang berstatus sebagai Sekolah Garuda transformasi.

“Beberapa siswa kelas 12 di sekolah transformasi tahun ini sudah terpilih menerima beasiswa. Sedangkan siswa kelas 11 dan 12 akan mendapat tambahan pengayaan pembelajaran,” terang Stella.

Lebih lanjut, ia menegaskan perbedaan Sekolah Garuda dengan SMA pada umumnya bukan pada kurikulum, melainkan metode pembelajaran secara menyeluruh. Ada tiga pilar utama yang menjadi fondasi Sekolah Garuda, yaitu pemerataan akses pendidikan, pembinaan calon pemimpin bangsa, serta prestasi akademik yang dibarengi dengan pengabdian masyarakat.

“Pengabdian masyarakat akan menjadi ciri khas yang menonjol di Sekolah Garuda. Inilah yang membedakan dengan sekolah lain,” tutup Stella.

[RWT] 



Berita Lainnya