Advertorial

Shemmy Permata Sari Sosialisasikan Perda Ketahanan Keluarga, Tekankan Peran Orangtua dalam Pembentukan Nilai

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 16 November 2025 14:46
Shemmy Permata Sari Sosialisasikan Perda Ketahanan Keluarga, Tekankan Peran Orangtua dalam Pembentukan Nilai
Anggota DPRD Kaltim, Shemmy Permata Sari (dua dari kiri), kala membuka sosialisasi Perda Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga di Hotel Tiara Surya, Bontang. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Bontang - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, menegaskan pentingnya penguatan ketahanan keluarga sebagai dasar pembangunan sosial di daerah. Hal itu ia sampaikan saat membuka Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga di Hotel Tiara Surya, Minggu (16/11/2025).

“Perda ini lahir untuk memastikan setiap keluarga mampu berkembang secara fisik, mental, dan spiritual. Kalau pondasi keluarganya kuat, maka masyarakat dan daerah ikut kuat,” kata Shemmy.

Ia menambahkan, implementasi Perda membutuhkan partisipasi seluruh pihak, mulai dari masyarakat hingga lembaga pemberdayaan keluarga seperti PKK.

“Ketahanan keluarga bukan hanya urusan pemerintah. Orangtua, masyarakat, dan dunia usaha punya peran yang sama pentingnya dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan mandiri,” ujarnya.

Sosialisasi ini menghadirkan Azidah dari Pokja III PKK Kota Bontang sebagai narasumber. Ia menjelaskan bahwa ketahanan keluarga merupakan kondisi dinamis yang menunjukkan kemampuan keluarga untuk bertahan dan beradaptasi.

“Ketahanan keluarga tercipta ketika kebutuhan fisik dan mental spiritual terpenuhi secara seimbang. Komunikasi efektif dalam keluarga juga menjadi kunci, terutama agar anak merasa didengar,” jelas Azidah.

Azidah menguraikan bahwa keluarga perlu dibekali kemampuan menghadapi tantangan, mulai dari pengelolaan stres hingga penyelesaian konflik secara sehat.

Ia juga menyoroti peran PKK, khususnya Pokja III, yang menangani program sandang, pangan, hingga perumahan dan tata laksana rumah tangga. Program tersebut berfokus pada perilaku berpakaian yang sesuai budaya, konsumsi pangan bergizi, pemanfaatan pekarangan, serta peningkatan kualitas rumah tinggal.

“Tujuan akhirnya adalah menghadirkan keluarga yang tangguh dan bahagia. Ketahanan keluarga tidak bisa tercapai jika kesehatan fisik dan mental anggotanya diabaikan,” tandasnya. 



Berita Lainnya