Daerah
SPMB 2025 Dimulai, Arfian Arsyad Ingatkan Sistem Berjalan Adil dan Transparan

Kaltimtoday.co, Bontang - Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 tengah berlangsung. Anggota Komisi A DPRD Bontang, Arfian Arsyad, mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat dalam proses seleksi tersebut menjaga kejujuran dan integritas.
Arfian menilai, SPMB bukan sekadar kegiatan administratif tahunan, melainkan bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan, terutama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Dia berharap, proses ini berjalan dengan adil, transparan, dan jangan sampai dinodai hal-hal buruk, seperti praktik titip-menitip anak.
“Pendaftaran siswa baru jangan sampai dinodai oleh praktik tidak sehat. Harus dipastikan bahwa semua anak memiliki kesempatan yang sama," katanya, Rabu (16/6/2025).
Sebagai informasi, tahun ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengubah penyebutan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi SPMB.
Arfian juga menyoroti pentingnya transparansi dalam sistem penerimaan yang kini dilakukan secara daring. Menurutnya, sistem berbasis teknologi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menutup celah kecurangan dan menjaga keadilan seleksi.
"Dengan sistem yang sudah online, campur tangan pihak yang tidak berkepentingan mestinya bisa dikurangi. Tentu ini penting untuk meningkatkan kepercayaan publik," sebut Politikus Gelora ini.
Selain itu, ia mendorong Disdikbud Bontang dan pihak sekolah aktif memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami terkait SPMB ini. Misal terkait jalur penerimaan hingga teknis persyaratan. Arfian memandang ini penting, sebab masih banyak yang bingung dengan berbagai istilah yang ada di SPMB, katakanlah zonasi, afirmasi, mutasi, dan lain sebagainya.
"Masih banyak yang bingung dengan istilah-istilah itu. Makanya harus ada edukasi diberikan," sebutnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri bila anaknya tidak diterima di sekolah yang dituju. Menurutnya, semangat belajar anak jauh lebih penting ketimbang nama besar sekolah.
“Masih banyak sekolah lain yang juga berkualitas dan memiliki kuota terbuka. Intinya, jangan berkecil hati. Yang penting anak-anak kita tetap bisa melanjutkan sekolah,” tuturnya.
Di akhir pernyataannya, Arfian berharap SPMB tahun ini menjadi cerminan reformasi birokrasi pendidikan yang bersih, adil, dan mengedepankan kepentingan peserta didik.
[RWT]
Related Posts
- Jalan Soekarno-Hatta Bontang Mulai Diperbaiki, Pemprov Kucurkan Dana Rp2 Miliar
- Belum Lama Dipasang Tiang Bollard Jalan Ahmad Yani Sudah Goyang, Sahib Ingatkan PUPR Kejar Pertanggungjawaban Kontraktor
- Apresiasi Rencana Pendirian Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia, Winardi Ingatkan Komitmen Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pengusaha Lokal
- Wawali Agus Tegaskan Larang Praktik Penahanan Ijazah, Sekolah yang Ngeyel akan Didatangi Petugas
- Pungli PPDB Masih Capai 28 Persen, KPK Desak Kepala Daerah Segera Bertindak