Daerah

Sterilisasi Objek Wisata Labuan Cermin, BKSDA Kaltim Bakal Evakuasi dan Pagar Kembali

Rizal — Kaltim Today 30 Agustus 2023 17:15
Sterilisasi Objek Wisata Labuan Cermin, BKSDA Kaltim Bakal Evakuasi dan Pagar Kembali
Pemasangan pagar di Labuan Cermin untuk mencegah buaya masuk ke area wisata.

Kaltimtoday.co, Berau - Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Berau, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur (BKSDA Kaltim), Muhammad Ilyas mengatakan, terkait tempat wisata danau Labuan Cermin di Biduk-Biduk Berau BKSDA dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau sudah sepakat untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Labuan Cermin. 

"Kita akan evakuasi dan pagar kembali, dari pihak kampung meminta waktu untuk melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar daerah tempat wisata Labuan Cermin," ujarnya.

Dia menjelaskan, rencana evakuasi dan pemagaran itu merupakan hasil rapat bersama dengan Camat, Kakam, Pokdarwis, Disbupar, dan BKSDA.

Dia mengatakan, saat ini untuk objek wisata danau Labuan Cermin ditutup sementara bagi pengunjung. Waktu sosialisasi pihak kampung kepada masyarakat membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu ke depan.

Selain itu, hasil survei yang dilakukan beberapa waktu lalu, pihaknya juga menemukan ada dua ekor buaya muara, yang mana semua jenis buaya di alam merupakan satwa liar yang sangat berbahaya.

Sementara itu, Camat Biduk-Biduk Hasmawi mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan rembuk bersama untuk melakukan sterilisasi kawasan wisata Labuan Cermin.

Dia menjelaskan, sudah memanggil beberapa kelompok yang harus terlibat, dan juga stakeholder dari Pemkab Berau.

“Iya sudah kami rapatkan masalah sterilisasi untuk wisata Labuan Cermin beberapa hari lalu,” bebernya.

Namun demikian, Hasmawi merasa kecewa, lantaran tidak semua kelompok yang berperan penting datang untuk pengambilan keputusan bersama, hanya beberapa perwakilan yang tidak bisa memberikan keputusan dari masing-masing kelompok.

“Saya rasa kalau seluruhnya bersepakat paham, masalah Labuan Cermin bisa cepat selesai,” ujarnya.

Meski begitu, dia selaku camat akan melakukan pendekatan persuasif agar kelompok pengelola wisata bisa satu pemahaman. Menurutnya, pemasangan pagar di wilayah Labuan Cermin juga diduga dicabut oleh salah satu kelompok.

Sementara itu, upaya sterilisasi nantinya akan tetap dilakukan, dengan pemasangan pagar dan pembuatan SOP bagi pengunjung yang ada. SOP sendiri nantinya akan dibuat oleh Dinas Pariwisata Berau.

"SOP ini diperlukan agar para wisatawan tetap bisa berkunjung, walaupun tidak boleh berenang dulu sementara waktu. Kalau sekarang memang tidak boleh berenang, tapi ke depannya kami usahakan bisa kembali, sebab habitat buaya itu memang tidak di Labuan Cermin,” bebernya.

Sementara itu, pihaknya juga meminta pemindahan buaya diupayakan oleh pihak BKSDA ke wilayah dekat Sungai Serai yang juga berada di kawasan Kecamatan Biduk-biduk.

“Kami juga minta kepada BKSDA untuk memonitoring secara berkelanjutan. Mereka juga bilang kalau buaya yang datang ke Labuan Cermin itu hanya mencari makan, bukan habitat aslinya,” bebernya.

Hasmawi mengaku, sejak ada kejadian buaya tersebut, pengunjung wisata di Labuan Cermin berkurang sebab adanya rasa khawatir akan munculnya buaya.

“Memang mulai sepi, tapi tidak bisa kami tutup juga. Imbasnya banyak,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, SOP untuk pengunjung dan pemandu wisata ke Labuan Cermin sangat dinantikan, untuk menghidupkan kembali roda ekonomi dari kunjungan wisata di danau dua rasa tersebut.

“Kalau kita tutup permanen wisata itu, bagaimana dengan para motoris, dengan pelaku UMKM, dan penginapan-penginapan di Biduk-Biduk juga ikut terdampak,” tegasnya

Dia berharap, kelompok yang memiliki peran besar untuk pariwisata Biduk-Biduk bisa bersatu paham, seperti Pokdarwis, Lakmalamin, BUMK untuk bisa mengelola bersama

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya