Kutim

Sudah Langka, Harga Minyak Goreng Curah di Kutim Ikut Naik

Kaltim Today
07 April 2022 14:34
Sudah Langka, Harga Minyak Goreng Curah di Kutim Ikut Naik
Kepala Disperinda Kutim, M Zaini. (Ella/Kaltimtoday).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Persoalan minyak goreng tak ada habisnya. Bagaimana tidak? Kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemenag) menghapus penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng belum juga berhasil mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran.

Justru kebijakan ini dimanfaatkan pengusaha dengan mengerek harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah di pasaran. Malah minyak goreng curah di sejumlah tempat justru mengalami kelangkaan.

Dalam kebijakan itu pemerintah mencabut penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak kemasan yang semula Rp 14.000 per liter dan harga akan diserahkan ke mekanisme pasar.

Selain kebijakan itu, pemerintah juga memberikan subsidi untuk minyak goreng dan menetapkan HET minyak curah menjadi Rp 14.000 per liter yang sebelumnya Rp 11.500 per liter.

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Menyusul dengan kebijakan tersebut harga minyak goreng curah saat ini mengalami kenaikan dari semula RP 16.000 per liter menjadi Rp 20.000 per liter. Selain itu stok minyak goreng curah alami kelangkaan di pasar.

“Nah harga curah sudah naik sekarang. Per jerigen naiknya Rp 50.000 hari ini. Per liternya jual Rp20.000 besok, kemarin masih jual Rp 16.000. susah lagi sekarang barangnya. Dari distributor hanya dijatah dua jerigen aja, itu pun karena langganan,” kata Ria Anggraeni, Pedagang di Pasar Induk Sangatta, Kamis (7/4/2022).

Lebih lanjut dia menyampaikan permintaan pembeli saat ini banyak yang beralih ke minyak goreng curah karena perbandingan harga yang jauh berbeda. Namun dia menyayangkan keberadaan minyak goreng curah yang sulit dicari.

Kepala Disperinda Kutim, M Zaini. (Ella/Kaltimtoday).
Kepala Disperinda Kutim, M Zaini. (Ella/Kaltimtoday).

Sementara itu stok minyak goreng kemasan di ritel modern saat ini sudah kembali normal, tidak terlihat kekosongan di rak minyak goreng dan pembelinya tidak lagi dibatasi.

Kepala Disperindag Kutim, M Zaini mengakui jika stok minyak curah di pasaran agak kurang. Ia menyebutkan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan distributor di Samarinda dan Balikpapan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sangatta.

“Sejauh ini pemasok kita dari Samarinda dan Balikpapan namun masih kewalahan karena melayani daerah lain, sementara untuk yang di Bontang kami juga sudah berkoordinasi namun pabrik di sana terkendala bahan baku,” tandasnya. 

[EL | NON]

 



Berita Lainnya