Sulit Dilakukan Perbaikan, Sederet Pasar di PPU dalam Kondisi Memprihatinkan 

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 27 April 2023 12:26
Sulit Dilakukan Perbaikan, Sederet Pasar di PPU dalam Kondisi Memprihatinkan 
Pasar Nipah-Nipah adalah salah satu pasar rakyat yang termasuk dalam kategori parah. (Fauzan/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam - Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKM Perindag) mengakui dari 29 pasar rakyat di Penajam Paser Utara (PPU), ada 6 pasar yang masuk dalam kondisi parah dan sulit dilakukan peningkatan.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Perdagangan Dinas KUKM Perindag PPU, Marlina menjabarkan datanya pada 2022 bahwa pasar yang masuk dalam kondisi memprihatinkan tersebut di antaranya ialah Pasar Waru, Pasar Nipah-Nipah, Pasar Ikan Babulu Laut, Pasar Desa Tengin Baru, Pasar Binuang, dan Pasar Pemaluan.

Di antara pasar tersebut, indikator kondisi parah tersebut sangat beragam mulai dari bangunan tidak permanen, kondisi lapak tidak teratur, dan aksesibilitas untuk menjangkau pasar tersebut masih jauh dari kata ideal. 

“Kategori parah itu bangunan tidak permanen, kondisi lapak tidak teratur, tidak memiliki lahan parkir, tidak berlokasi di pinggir jalan terus itu juga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas,” tuturnya saat ditemui di ruangannya pada Rabu (26/4/2023).

Beberapa pasar yang masuk ke dalam kondisi parah tersebut idealnya harus ditata dengan baik dan higienis. Bukan tanpa alasan, pasar tradisional menjadi geliat ekonomi masyarakat setempat dan menjadi semangat masyarakat tetap bertahan serta memulai usaha dan tumpuan ekonomi kerakyatan.

Hal itu diakui Marlina, sebab beberapa pasar tersebut mestinya masih butuh perbaikan secara menyeluruh demi memberikan kenyamanan baik kepada pedagangnya maupun kepada pengunjung pasar. 

“Kalau seluruhnya pasar masih butuh peningkatan kualitas, masih perlu semua ditingkatkan bangunannya, tinggal kita ada anggaran atau tidak dari pusat,” tuturnya. 

Alih-alih beralih fokus dari pasar megah yang dikelola secara ciamik seperti Pasar Induk Penajam yang mendapat pembiayaan bantuan keuangan multiyears, alasan usang menyoal anggaran menjadi masalah terbesar oleh dinas terkait dalam merealisasikan perbaikan terhadap beberapa pasar yang masuk kondisi parah tersebut.

Meski begitu, rencana perbaikan dan pembangunan pasar telah dicanangkan pihak Dinas KUKM Perindag. Berdasarkan pengakuan Marlina, ada proposal yang telah diajukan pihaknya untuk pembangunan pasar yang masuk dalam kondisi parah tersebut, namun pihaknya lagi-lagi menunggu pemerintah pusat untuk memberikan anggaran yang diajukan.

“Ini semua yang direncanakan ada proposalnya masuk untuk pembangunan tapi namanya kita di pusat menunggu anggarannya dikasih, kalau di daerah agak terbatas bangunan fisik,” celetuknya. 

Pihaknya juga telah merencanakan pada 2024, pembangunan fisik bisa terealisasi. Sayangnya, berdasarkan penyampaian Bapelitbang PPU ke pihak Marlina terkait pembangunan fisik tahun 2024 sementara ditiadakan sebab memasuki tahun politik. 

“Rencana tahun 2024, mudah-mudahan bisa terealisasi. Kami usulkan, tapi informasi di Bapelitbang untuk pembangunan fisik tahun 2024 ditiadakan karena ada pemilu, mungkin 2025 baru bisa terealisasi,” pungkasnya.. 

[RWT]



Berita Lainnya