Nasional

Survei JJI: Naiknya Elektabilitas Airlangga Bukti Masyarakat Ingin Presiden yang Mampu Urus Ekonomi

Kaltim Today
04 Maret 2023 20:00
Survei JJI: Naiknya Elektabilitas Airlangga Bukti Masyarakat Ingin Presiden yang Mampu Urus Ekonomi
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. (Foto: (Istimewa))

Kaltimtoday.co - Masyarakat Indonesia saat ini akan memasuki periode pencarian calon pemimpin bangsa untuk bisa dipilih dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Berbagai hasil survei memunculkan sejumlah sosok yang disukai rakyat Indonesia. Partai-partai juga sibuk memilih kandidat mana yang dapat mewakili aspirasi rakyat dengan segala indikator penilaian mereka dan sudah mulai melakukan konsolidasi untuk koalisi.

Koordinator Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI), Agusta Irawan mengatakan, harapannya, Pilpres 2024 akan menjadi pemilu yang menarik dan penuh pertarungan gagasan serta ide, tanpa membawa politik identitas dan hoaks. Oleh sebab itu, Jaringan Jurnalis Indonesia melakukan jajak pendapat masyarakat untuk mengukur kecenderungan masyarakat dalam memilih parpol dan tokoh bakal capres pada pemilu 2024 dalam dinamika politik nasional saat ini.

Survei yang dilakukan oleh JJI menargetkan populasi warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sebanyak 2.080 responden dipilih tersebar di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling dan sebanyak 1.900 responden berpendidikan SMA-Universitas, sementara 100 respoden berpendidikan SMP dan sebanyak 80 respoden berpendidikan SD.

Adapun toleransi atau batas kesalahan survei ini adalah sekitar 2,15 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Jajak pendapat ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 12-25 Februari 2023.

Agusta menjelaskan, hasil survei ini menunjukkan bahwa sebanyak 79,7 persen responden merasa puas dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. Ssebanyak 79,7 persen responden yang menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi terdiri atas 22,2 persen responden yang menyatakan sangat puas dan 57,5 persen menyatakan cukup puas.

Sementara itu, sebanyak 11,3 persen responden lainnya menyatakan kurang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, dan 5,7 persen tidak puas, dan 3,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Tingkat kepuasan dari responden terhadap kinerja Presiden Jokowi itu sejalan dengan peningkatan kepuasan masyarakat terhadap situasi ekonomi nasional terus membaik pasca dampak Covid-19 terhadap kehidupan ekonomi masyarakat. Sementara itu, tingkat kepuasan pada bidang kesejahteraan sosial sebesar 79,4 persen.

"Kemudian, tingkat kepuasan publik di bidang politik dan keamanan tercatat sebesar 78,1 persen. Adapun di bidang penegakan hukum, tingkat kepuasannya sebesar 77,5 persen," kata Agusta dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/3/2023).

Agusta menyebutkan, karakter pemimpin yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat di era mendatang bagi Indonesia terkait keadaan ekonomi global yang penuh ketidakpastian pasca Covid-19, hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 89,2 persen respoden menginginkan “innovative leader".

"Yaitu presiden memiliki inovasi kebijakan yang akan memperbaiki kualitas hidup banyak orang dan sebanyak 88,9% responden ingin dan berharap presiden pada 2024 memiliki kemampuan membuat perubahan, di mana kompetensi tersebut diikuti oleh jejak kemampuan memimpin saat situasi kritis dan membuat kebijakan yang inovatif. Seperti pada saat adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap perekonomian dan pendapatan masayarakat," ungkapnya.

Kemudian sebanyak 73,6 persen responden menginginkan presiden yang memiliki kemampuan membuat kebijakan populis dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat seperti program prakerja, bantuan UMKM dan pelatihan digital teknologi, serta menggerakkan birokrasi sama-sama.

Selain itu, kata dia, ada tiga karakter utama yang diinginkan masyarakat terhadap tokoh sebagai presiden yang akan meneruskan Jokowi, yakni peduli pada rakyat, jujur, bisa dipercaya dan bersih dari korupsiserta berpengalaman. Sebanyak 89,2 persen masyarakat menginginkan calon presiden dan wakil presiden yang perhatian pada rakyat. Selain itu, 82,8 persen masyarakat juga menginginkan pemimpin yang memiliki karakter jujur, bisa dipercaya dan bersih dari korupsi. Sementara 89,7 persen menilai calon presiden dan wakil presiden harus merupakan sosok yang berpengalaman.

Terkait preferensi publik terhadap tingkat elektabilitas yang dimiliki oleh para tokoh yang digadang-gadang sebagai kandidat calon Pemilu 2024. Menurut hasil survei ini, bursa capres masih didominasi oleh lima nama yakni Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, dan Anies Baswedan.

"Dalam survei ini, nama Airlangga Hartarto menempati urutan pertama dalam tingkat elektabilitas tokoh-tokoh kandidat capres jika pilpres digelar saat ini. Di mana tingkat elektabilitas Ketua Umum Golkar itu sebesar 24,1 persen. Di urutan kedua ada Prabowo Subianto yang mencatatkan tingkat elektabilitasnya sebesar 18,1 persen," tuturnya.

Sementara, Ganjar Pranowo yang belum ada kepastian memiliki tiket untuk maju di pilpres atau akan ada tanda-tanda akan diusung PDIP Perjuangan berada di urutan ketiga dengan tingkat elektabilitas sebesar 12,6 persen. Sementara, Anies Baswedan di urutan keempat dengan tingkat elektabilitas sebesar 8,2 persen, dan di urutan kelima ada Puan Maharani dengan tingkat elektabilitas 6,4 persen.

Kemudian secara berurutan ada nama Andika Perkasa 5,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen, Muhaimin Iskandar 2,7 persen dan tokoh lainnya seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, La Nyalla Mataliti, Muldoko, Khofifah Indar Parawansa dijumlahkan hanya memiliki tingkat elektablitas sebanyak 7,2 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 12,2 persen.

Dari hasil survei terkait keterpilihan tokoh jika pilpres digelar hari ini ada hubungan yang kuat terkait keinginan dan harapan masyarakat terhadap presiden yang diinginkan, di mana tingginya tingkat elektabilitas Airlangga Hartarto karena ia masuk sebagai katagori tokoh yang diinginkan oleh mayoritas responden yang menginginkan tokoh bakal capres sebagai presiden yang mampu menghadapi krisis. Seperti ancaman krisis perekonomian saat adanya pandemi Covid-19 serta memiliki program populis yang nyata dirasakan oleh rakyat seperti saat Airlangga diberi tugas oleh presiden Jokowi dalam menanggulangi Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional akibat Covid-19 di mana ada program Prakerja, bansos, dan bantuan UMKM.

Berikut ini tingkat elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024 dari hasil survei yang dilakukan terhadap 2.080 responden, jika Pemilu diadakan saat ini:

Partai Golkar mengeser posisi PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu 2019 di mana tingkat elektabilitas partai Golkar mencapai 18,6 persen. Di urutan kedua PDIP dengan tingkat elektabilitas 16,9 persen turun dibandingkan hasil pemilu 2019. Kemudian urutan ketiga Partai Gerindra 14,7 persen meningkat dari perolehan pemilu 2019. Kemudian Partai NasDem 6,9 persen, Demokrat 6,4 persen, PKS 5,3 persen, PKB 5,2 persen, Partai Perindo 4,2 persen, PAN 2,6 persen, PPP 2,4 persen, dan partai lainnya 4,6 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 12,2 persen.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim mengatakan, unggulnya nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai presiden 2024 pilihan masyarakat dari hasil survei Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) merupakan bentuk keinginan masyarakat untuk perubahan dan melanjutkan program Jokowi.

"Ya unggulnya Airlangga Hartarto sebagai Presiden 2024 pilihan masyarakat adalah bentuk keinginan masyarakat untuk perubahan, dan melanjutkan program Jokowi," kata Surokim kepada wartawan, Sabtu (4/3/2023).

Surokim menyebutkan bahwa, saat ini masyarakat di Jawa tidak lagi melihat sosok capres dari suku, tetapi lebih pada kerja nyata. Ini yang terjadi pada Airlangga yang telah membuktikan kinerjanya sebagai Menko perekonomian.

"Masyarakat di Jawa tidak lagi melihat sosok calon pemimpin dari suku, tetapi melihat dari kinerjanya yang nyata seperti yang dilakukan Airlangga sebagai Menko Perekonomian, " ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga menjelaskan bahwa Airlangga membawa perekonomian Indonesia jauh lebih baik lagi, sehingga peluang Airlangga untuk melanjutkan program Jokowi akan terlaksana jika menjadi presiden 2024.

"Airlangga mampu membawa perekonomian Indonesia jauh lebih baik dan untuk melanjutkan program Jokowi akan terlaksana jika menjadi presiden 2024," ucapnya.

Unggulnya Airlangga ini menjadi moment Golkar lebih semangat lagi dalam menangkan Airlangga sebagai Presiden 2024.

"Unggulnya Airlangga ini moment Golkar untuk lebih semangat lagi dalam menangkan Airlangga jadi Presiden 2024," bebernya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya