Advertorial
Syahrani Sri Nadia, Mahasiswi Asal Kukar Masuk 4 Besar Miss Hijab Indonesia 2024
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Syahrani Sri Nadia, seorang perempuan muda asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, berhasil mencatatkan prestasi membanggakan di ajang Miss Hijab Indonesia Inspiratif 2024. Dalam kompetisi nasional yang berlangsung pada 16 November di Yogyakarta ini, Syahrani, atau Sarah, berhasil meraih gelar Runner-up 4, sekaligus mengharumkan nama daerahnya.
Keikutsertaan Sarah dalam ajang ini tergolong istimewa. Berbeda dengan peserta dari provinsi lain yang harus melewati seleksi regional, Sarah langsung melaju ke tingkat nasional mewakili Kalimantan Timur. Meski demikian, pengalaman ini tak sepenuhnya mudah baginya.
“Jujur, ini beauty pageant pertama saya. Bahkan, naik panggung pun baru pertama kali. Sempat nervous karena peserta lain sudah melewati audisi, sedangkan saya baru memulai perjalanan ini,” ujar wanita 19 tahun ini.
Menurut Sarah, Miss Hijab Inspiratif berbeda dari ajang kecantikan lainnya. Jika kontes serupa lebih banyak menekankan pada penampilan, Miss Hijab Inspiratif berfokus pada visi, misi, dan program advokasi.
“Di Miss Hijab, kita tidak hanya fokus pada cantik, tapi harus punya visi yang jelas dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelas Sarah.
Sarah mengusung program kerja bernama Cerdas Berkarya, yang bertujuan menyediakan fasilitas belajar bagi daerah-daerah terpencil. Berbekal disertasinya, Sarah melaksanakan program ini di sebuah sekolah dasar di Cikarang Utara, Jawa Barat.
Mahasiswi Sementer 7 Jurusan Teknik Sipil, President University Cikarang ini mengadakan enam kali pertemuan, memberikan pelajaran Bahasa Inggris, seni, dan agama kepada siswa-siswa di sana.
“Saya melihat kebutuhan fasilitas belajar di daerah itu sangat tinggi. Ini menjadi cara kecil saya untuk membantu mereka,” katanya.
Sarah menghadapi banyak tantangan dalam perjalanannya. Sebagai peserta mandiri, ia harus mempersiapkan segala sesuatunya sendiri, mulai dari program kerja hingga administrasi lomba. Dukungan baru datang dari Dinas Pariwisata Kukar setelah ia mengabari keberangkatannya ke tingkat nasional.
“Saya membangun program kerja di kota orang, jauh dari Kalimantan Timur. Awalnya, saya merasa tidak percaya diri, tapi dukungan dari orang tua dan semangat membawa nama Kukar dan Kaltim membuat saya bangkit,” ujar Sarah yang tinggal di Tenggarong.
Di tingkat nasional, Sarah bersaing dengan 31 peserta dari berbagai provinsi. Ia mengaku sempat merasa minder melihat potensi besar para finalis lain. Namun, ia terus mengingat perjuangannya, terutama dukungan keluarganya, yang menjadi kekuatan untuk bertahan dan memberikan yang terbaik.
Bagi Sarah, motivasi utamanya mengikuti Miss Hijab Inspiratif adalah untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ia percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil.
“Mimpi besar itu penting, tapi lebih penting lagi menjalani prosesnya. Bagaimana kita terus melangkah, memberikan yang terbaik, dan membawa perubahan positif untuk orang lain,” tutup Sarah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Ivan Ahmad, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi Sarah di ajang nasional ini.
“Kami sangat bangga karena perwakilan dari Kukar berhasil masuk lima besar. Ini membuktikan bahwa potensi dari daerah kita luar biasa,” ujarnya.
Ivan juga berharap keberhasilan Sarah dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Kukar untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi bagi masyarakat.
“Semoga anak-anak muda di Kukar terinspirasi untuk mengikuti jejak Sarah, berprestasi dan membawa nama daerah di tingkat nasional,” pungkasnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Desa Mulawarman Kukar Kini Punya Sirkuit Grasstrack Motocross Berstandar Nasional
- Punya Lumbung Pangan, Bupati Kukar Harap Kades Giri Agung Belajar ke Desa Loa Sumber
- Ketua IDI Kukar Sebut Pembangunan IKN Bawa 4 Keuntungan di Bidang Kesehatan
- Selama Sepekan Tak Menemukan Hasil, Proses Pencarian Korban Diduga Diterkam Buaya Dihentikan
- Tak Ingin Tergerus, Aktivis Harap Masyarakat Terus Lestarikan Bahasa Kutai di IKN