Nasional
Tanggapi Santai Soal Pemecetan Dari PKB, Menag Yaqut: Tidak Ada Surat Kepada Saya!
Kaltimtoday.co - Isu pemecatan Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dan Lukman Edy dari keanggotaan partai oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin tuai sorotan publik. Pasalnya, isu ini mencuat usai ketiganya tidak diundang dalam Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
Hanif Dhakiri selaku Wakil Ketua Umum PKB, menegaskan bahwa keanggotaan Gus Yaqut, Gus Yahya, dan Lukman Edy sudah otomatis gugur. Menurutnya, tindakan mereka yang terlibat kampanye partai lain serta dianggap merusak kehormatan partai di mata publik menjadi alasan utama keputusan ini.
"Pak Yahya, Pak Lukman, dan Pak Yaqut sudah tidak lagi menjadi anggota PKB karena mereka telah terlibat dalam kegiatan partai lain dan merusak citra PKB di publik," ungkap Hanif, dikutip Berita Satu.
Tanggapan Gus Yaqut
Gus Yaqut, sekaligus Menteri Agama RI, menanggapi kabar pemecatan tersebut dengan santai. Ia mengaku baru mengetahui informasi tersebut dari para wartawan yang menanyakannya pada Selasa, 20 Agustus 2024. Menurutnya, hingga saat ini ia belum menerima surat resmi dari PKB terkait pemecatan tersebut.
"Pecat dari apa? Tidak ada surat kepada saya. Kok tiba-tiba mau muktamar, main pecat saja. Ini seperti dagelan. Sampai sekarang saya masih anggota PKB," tegasnya.
Prosedur Pemecatan dalam PKB
Ia juga menjelaskan bahwa proses pemecatan anggota PKB telah diatur secara jelas dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Menurut aturan tersebut, pemecatan seorang anggota tidak bisa dilakukan secara sepihak oleh Ketua Umum. Proses pemecatan harus melalui keputusan bersama Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB, serta melibatkan klarifikasi dari kader yang bersangkutan.
"Lha ini undangan klarifikasi saja tidak ada, apalagi tabayyun? Kapan saya kampanye untuk partai lain? Ini aneh sekali," ungkapnya dengan heran.
Gus Yaqut yang menjabat sebagai Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan DPP PKB periode 2019-2024 ini juga menegaskan bahwa PKB adalah partai besar yang lahir dari ijtihad para kiai Nahdlatul Ulama (NU). PKB, menurutnya, seharusnya menjadi partai yang terbuka, modern, dan kritis, serta memberi ruang bagi para kadernya untuk bersuara.
Melalui prinsip tersebut, Gus Yaqut optimistis bahwa PKB akan semakin kuat dan tidak menyimpang dari jalur perjuangannya.
"Kesadaran bahwa PKB adalah milik bersama harus diperkuat, bukan malah mundur dengan memecat kader secara sepihak," lugasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- PKB Dukung Rudy Mas'ud-Seno Aji di Pilgub Kaltim 2024 Karena Kesamaan Visi Misi
- Terima Rekomendasi PAN dan PKB, Sutomo Jabir Siap Jadi Penantang Baru di Pilkada Bontang 2024
- Tim Pemenangan Ganjar Pranowo di Kaltim Dibentuk, Target Menang 65 Persen di Pilpres 2024
- Mangkir Panggilan Pertama KPK, PKB: Cak Imin Akan Hadiri Pekan Depan
- PKB Kaltim Solid Dukung Anies Baswedan-Muhaimin di Pilpres 2024, Segera Bentuk Markas Perjuangan