Gaya Hidup

Telur Paskah Warna-Warni: Makna, Tradisi, dan Keamanannya untuk Dikonsumsi

Kaltim Today
20 April 2025 09:56
Telur Paskah Warna-Warni: Makna, Tradisi, dan Keamanannya untuk Dikonsumsi
Ilustrasi telur Paskah. (Freepik/Istimewa)

Kaltimtoday.co - Telur Paskah warna-warni adalah simbol ikonik yang tak terpisahkan dari perayaan Paskah, termasuk di tahun ini yang jatuh pada Minggu, 20 April 2025. Tidak hanya menjadi elemen dekoratif yang mempercantik rumah dan gereja, telur Paskah juga mengandung makna spiritual yang mendalam, terutama dalam tradisi Kristen.

Namun, di balik kemeriahan dan warna-warni yang menyenangkan, muncul satu pertanyaan praktis yang sering diajukan banyak orang: Apakah telur Paskah yang dihias aman untuk dimakan?

Asal-usul Tradisi Telur Paskah

Tradisi menghias telur dalam perayaan Paskah telah berlangsung selama berabad-abad dan berasal dari budaya Eropa kuno. Telur dipercaya sebagai simbol kehidupan baru dan kelahiran. Dalam konteks kekristenan, telur kemudian dimaknai sebagai lambang kebangkitan Yesus Kristus—seperti anak ayam yang menetas dari cangkang, Kristus bangkit dari kematian untuk membawa harapan baru bagi umat manusia.

Pada masa prapaskah atau masa puasa 40 hari menjelang Paskah, umat Kristen di masa lalu dilarang mengonsumsi produk dari hewan, termasuk telur. Akibatnya, telur-telur yang dikumpulkan selama masa puasa disimpan dan kemudian dihias saat Paskah sebagai simbol sukacita dan kemenangan atas kematian.

Makna Telur Paskah Warna-warni

Warna-warni pada telur Paskah bukan hanya estetika semata. Setiap warna memiliki simbolisme tersendiri. Warna merah sering diasosiasikan dengan pengorbanan Kristus, hijau melambangkan kehidupan baru, dan emas merepresentasikan kemenangan dan kemuliaan. Tradisi menghias telur menjadi aktivitas yang menyenangkan dan mendidik, terutama saat melibatkan anak-anak untuk mengenal nilai-nilai iman melalui kreativitas.

Apakah Telur Paskah Aman untuk Dimakan?

Jawabannya: bisa iya, bisa tidak—tergantung pada dua faktor utama:

1. Jenis Pewarna

• Jika menggunakan pewarna makanan food grade, telur rebus yang dihias umumnya aman untuk dikonsumsi.

• Namun jika menggunakan cat non-makanan seperti cat akrilik atau cat poster, sebaiknya telur hanya dijadikan pajangan. Sebab pori-pori pada cangkang dapat menyerap zat kimia berbahaya.

2. Penyimpanan dan Ketahanan

• Telur rebus yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang, terutama lebih dari dua jam, dapat terkontaminasi bakteri seperti salmonella.

• Jika telur dibiarkan dipajang selama berhari-hari, meskipun menggunakan pewarna aman, sebaiknya tidak dikonsumsi.

Tips Agar Telur Paskah Aman Dikonsumsi

Agar telur Paskah bisa dinikmati tanpa khawatir, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

• Gunakan hanya pewarna makanan yang aman untuk konsumsi.

• Rebus telur hingga matang sempurna (9–12 menit).

• Dinginkan telur sebelum dihias untuk mencegah kontaminasi.

• Simpan telur di kulkas jika tidak langsung dikonsumsi.

• Konsumsi maksimal dalam waktu satu minggu setelah direbus.

• Hindari menghias telur dengan cangkang yang retak.

• Pisahkan telur untuk pajangan dan telur yang akan dimakan agar tidak tertukar.

Simbol yang Penuh Makna dan Keceriaan

Telur Paskah bukan hanya simbol religius, tapi juga wujud keceriaan, kreativitas, dan semangat kebersamaan dalam perayaan Paskah. Tradisi menghias telur tetap relevan sebagai sarana edukasi dan refleksi iman, selama dilakukan dengan aman dan penuh kesadaran.

Ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan masyarakat dan edukasi seputar tradisi hari besar keagamaan? Kunjungi pafiwaplau.org.



Berita Lainnya