Kaltim

Terpisah Dari Induknya, Dandim 0909/Sangatta Serahkan Bayi Orang Utan ke BKSDA Kaltim

Kaltim Today
04 November 2020 19:32
Terpisah Dari Induknya, Dandim 0909/Sangatta Serahkan Bayi Orang Utan ke BKSDA Kaltim
Seekor Bayi Orang Utan diserahkan Dandim 0909/Sangatta Letkol Czi Pabate ke BKSDA Kaltim untuk direhabilitasi dan di observasi oleh tim media satwa. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Seekor bayi orangutan berhasil diselamatkan Warga Kilo 85, Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim). Bayi orangutan yang diprediksi usia satu tahun tersebut ditemukan warga dalam kebun saat terpisah dari induknya.

“Oleh warga diselamatkan kemudian diserahkan ke Babinsa Kecamatan Bengalon dan dirawat satu hari satu malam,” jelas Dandim 0909/Sangatta Letkol Czi Pabate usai menyerahkan bayi orangutan ke BKSDA, Rabu (4/11/2020).

Lanjut Pabate menyebutkan, usai dirawat Babinsa semalaman langsung diserahkan ke Kodim 0909/Sangatta untuk diserahkan ke petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

“Sebelum diserahkan ke Kodim petugas kami merawatnya diberikan susu formula hingga mengobati luka bekas koreng yang ada di bagian kepala bayi orangutan ini,” terangnya.

Sementara, Kepala Resort BKSDA Kaltim, Witono menegaskan, orang utan merupakan hewan yang dilindungi, karenanya dia mengapresiasi masyarakat yang segera mengamankan dan menyerahkan kepada aparat untuk menyelamatkan orang utan.

Bayi orangutan itu akan direhabilitasi untuk kemudian dilepasliarkan ke habitat setelah kondisinya memungkinkan.

“Harapan kami, bayi orangutan ini dapat tumbuh dan menjalani proses rehabilitasinya dengan baik, sebelum akhirnya akan kami lepasliarkan kembali ke habitatnya di hutan yang lebih aman,” jelas Witono.

Ketua Yayasan Jejak Pulang yang juga ketua tim penyelamatan, Herry Estaman pihaknya mendapatkan informasi bayi orangutan yang diketahui berjenis kelamin jantan itu telah diselamatkan oleh warga Bengalon dan dipelihara selama 1 hari oleh Babinsa Bengalon.

Bayi orangutan ini ditemukan di hutan di sekitar desa dalam kondisi terpisah dari induknya. Selama dalam pemeliharaan, bayi orangutan tersebut langsung diberikan pertolongan pertama dengan memberikan minum susu serta mengobati luka bekas garukan akibat koreng dan langsung diletakkan pada kandang kardus yang disertai dengan pemakaian selimut dan popok.

“Orang utan merupakan hewan langka yang dilindungi negara, masyarakat wajib melindungi agar kelestariannya terjaga sepanjang masa,” terangnya.

Herry mengungkapkan, cara perawatan terhadap anak orangutan hampir sama dengan perlakuan terhadap manusia untuk itu bayi orangutan akan dirawat di Balai Orangutan hingga siap dilepas liarkan.

"Secara umum, kondisinya tampak cukup sehat, tetapi masih memerlukan observasi lebih lanjut dari tim medis satwa”, pungkasnya.

[El | NON]


Related Posts


Berita Lainnya