Daerah
Tindak Lanjut Rencana Penggabungan STIPER ke UMB, DPRD Berau Sarankan Tim Akademik Mengkaji Ulang

Kaltimtoday.co, Berau - Rapat dengar pendapat menyoal penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) ke Universitas Muhammadiyah Berau (UMB) diwarnai protes oleh mahasiswa Stiper. Hal itu terjadi saat pihak kampus mengaku belum memiliki surat keputusan (SK) terkait penggabungan dua kampus tersebut.
Dari rapat tersebut, Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto menyarankan, agar STIPER tidak terburu-buru mengambil sikap. Ia meminta tim akademik melakukan kajian ulang terkait rencana tersebut. Bahkan pihak DPRD memberi waktu 6 bulan kepada tim pengkaji untuk menuntaskan pekerjaannya.
"Pertemuan ini kan menindaklanjuti permintaan mahasiswa agar pihak petinggi kampus melakukan klarifikasi namun tidak membuahkan hasil, kita dari DPRD akan dukung semua kebijakan kampus tapi saran kami jangan buru-buru melakukan penggabungan atau merger," katanya.
Sebagaimana dari hasil kesimpulan rapat, DPRD mengharapkan perguruan tinggi di Berau semakin maju dan berkembang, serta mampu bersaing. Sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, terkait pengelolaan STIPER adalah kewenangan yang bersifat internal dan agar diselesaikan secara transparan antara Yayasan Kharisma Mandiri, pengurus dan dosen.
"Pemerintah daerah dan DPRD siap membantu memfasilitasi dan memediasi terhadap permasalahan untuk mencarikan solusi yang terbaik," sambung Subroto.
Sementara pihak STIPER mengaku, akan mengikuti keputusan tim pengkaji. Jika hasil kajian tim tersebut menentukan jika STIPER dan UMB bergabung maka mereka akan mengikutinya.
"Tim yang ada harus bekerja dulu, setelah tim bekerja ternyata pilihannya adalah penggabungan kita ikuti, tetapi apabila masih bisa diselamatkan maka akan kita selamatkan, jadi pilihannya bukan setuju dan tidak, karena kita beri kesempatan dulu tim untuk bergerak," jelas Wakil Ketua I Akademik STIPER, La Ode Ilyas.
Sejumlah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Berau, Senin (19/5/2025) siang berunjuk rasa di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Aksi tersebut dilatarbelakangi keresahan mahasiswa terkait penggabungan kampus STIPER dengan Universitas Muhammadiyah Berau (UMB).
Tujuan mereka mendatangi DPRD yakni meminta bantuan kepada DPRD untuk ikut terlibat terkait rencana penggabungan antara STIPER dan UMB.
[MGN | ADV DPRD BERAU]
Related Posts
- DPRD Berau Dorong Sektor Non Pertambangan jadi Sumber PAD Baru
- DPRD Berau Soroti Pengelolaan Aset Daerah, Efisiensi Anggaran Jadi Prioritas APBD 2026
- Berau Miliki 218 Destinasi Wisata, Baru 4 yang Populer dan Hasilkan PAD
- Abdul Waris: Kesejahteraan Guru dan Penunjang Pendidikan Harus jadi Prioritas Pengurus PGRI Berau
- DPRD Berau Dorong Pembenahan Limbah Medis hingga Layanan BPJS