Kukar
TMMD ke-114 di Desa Panca Jaya, Ikhtiar Kodim 0906/KKR Bantu Petani Kukar Lebih Produktif
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Warga Desa Panca Jaya Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyambut antusias kehadiran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114 Kodim 0906/KKR. Bagi warga, program ini menjadi solusi atas masalah infrastruktur pertanian yang selama menyulitkan kehidupan mereka.
Di bawah pohon di samping sawah, petani Desa Panca Jaya, Wagianto (58), beristirahat beralaskan rerumputan. Pagi itu, dia menunda pergi ke sawah karena mengikuti gotong royong membersihkan lingkungan desa. Keringat bercucuran membasahi baju yang dikenakan. Rasa lelah yang dialami tak sebanding dengan senyuman tanda syukur. Infrastruktur yang diharapkan sejak bertahun-tahun secara perlahan-lahan diperhatikan dan diperbaiki.
Akses menuju ke sawah hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Kondisinya masih tanah dan terkadang berlumpur akibat genangan air. Kiri-kanan dipenuhi rumput ilalang setinggi batang lidi tumbuh subur di tanah makmur. Laju kendaraan sekitar 20 kilometer/jam. Setiap pergi bertani, waktu yang ditempuh sekitar 30 menit. Sekarang paling lama, 10 menit.
"Pembangunan jalan usaha tani sangat berdampak langsung kepada petani. Sasarannya pas, sangat-sangat membantu aktivitas ke sawah maupun mengangkut hasil panen," kata Wagianto warga RT 9, Jumat (26/8/2022).
Wagianto mendukung TMMD bukan hanya sekadar kata-kata. Ia turut membantu setiap pekerjaan yang dilakukan TNI Angkatan Darat. Seperti pembangunan jalan, pembuatan jembatan kayu dan pompa air irigasi. Kesempatan istimewa ini tidak setiap tahun dirasakan, sikap gotong royong sudah mengakar di dadanya.
Jalan yang dulu dipenuhi rumput kini terbuka lebar sekitar 3 meter lebih. Membentang sepanjang 11 kilometer. Rawa-rawa tempat aliran air yang acap kali jadi persoalan sudah tuntas dengan dibangunnya jembatan kayu. Derita petani saat mengangkut hasil panen juga telah usai. Kesulitan yang dialami menjadi kemudahan. Mobil-mobil bisa masuk di setiap lokasi persawahan.
"Ini memang dinanti-nantikan sejak dulu. Kalau dulu jalannya agak susah, sekarang enak. Petani-petani pada senang," imbuhnya.
Seorang petani, Kateman (48), juga merasa sangat bersyukur dengan adanya program TMMD. Pembangunan pompa air irigasi sangat membantu mengatasi kekurangan air. Lahan persawahan berukuran 75 x 100 meter yang dimiliki Kateman hanya mengandalkan tadah hujan sebagai sumber air. Cuaca yang tak menentu, mengakibatkan aliran air ke sawah miliknya berkurang. Ia kerap mengalami gagal panen, lantaran hasil yang diharapkan tak sesuai keinginan.
“Saya sering gagal panen karena faktor kekurangan air. Sudah 5 atau 6 kali gagal. Pernah sekali panen dapat 20 karung saja,” ungkap Kateman.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia menggantungkan dari hasil pertanian. Bukan perkara mudah, karena harus melatih kesabaran berbulan-bulan untuk hasil yang belum pasti. Besar harapannya, kehadiran pompa air irigasi bisa mengaliri semua persawahan di Desa Panca Jaya. Supaya kegelisahaan yang mendera petani di sana bisa hilang.
“Selama ini, dalam setahun hanya dua musim tanam. Mudah-mudahan pompa air irigasi bisa tiga kali panen,” imbuhnya.
Kegiatan TMMD ke-114 berlangsung selama sebulan, terhitung 26 Juli hingga 24 Agustus 2022. Peningkatan produktivitas pertanian menjadi sasaran utama. Hal ini selaras dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar "Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan". Dukungan pembiayaan telah dianggarkan sebanyak Rp 5,2 miliar, bahkan digadang-gadang bantuan terbesar se-kabupaten dan kota di Indonesia.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, Muara Kaman merupakan kecamatan yang menjadi prioritas sekaligus percontohan penanganan kemiskinan. Sehingga TMMD sangat berdampak positif terhadap upaya penanggulangan kemiskinan. Terutama dengan pembukaan dan peningkatan kualitas jalan usaha tani.
Visi Misi Kukar Idaman, salah satu fokusnya memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif. Program prioritasnya pembangunan pertanian berbasis kawasan. Edi Damansyah telah menetapkan 100 embung untuk aliran irigasi dan 120 kilometer jalan usaha tani. Slogan Betulungan EtaM Bisa atau Gotong Royong bentuk semangat kebersamaan, kekeluargaan dan telah dipraktekan secara nyata dalam TMMD. Hal ini tercermin setiap kegiatan, masyarakat secara sukarela membantu.
"Alhamdulillah yang dikerjakan TMMD, manfaatnya sudah bisa dirasakan masyarakat. Nanti kita akan lanjutkan dengan program Karya Bakti di Desa Panca Jaya untuk menghubungkan pertanian dengan desa lainnya," ungkap Edi.
Sebanyak 190 personil gabungan turut dilibatkan. Meliputi TNI Angkatan Darat, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), mahasiswa, serta masyarakat sekitar. Menghasilkan 11 kilometer jalan usaha tani, 19 jembatan penghubung. Tantangan di lapangan, beberapa kali dihadapkan kondisi cuaca tak mendukung. Ditambah dengan beberapa ruas berada di atas rawa-rawa, sehingga memperlambat waktu pengerjaan. Berkat kerjasama TNI dengan masyarakat, dapat terselesaikan sesuai harapan.
Dandim 0906/Kutai Kartanegara (KKR) Letkol Inf Jeffry Satria mengatakan, latar belakang sektor pertanian menjadi fokus TMMD karena Kukar tak ingin bergantung pada pertambangan. Jika berkaca dengan pulau lain, produktivitas pertanian di Kukar terbilang rendah. Padahal luas lahan pertanian di Kukar mencapai ribuan hektar, terutama Desa Panca Jaya sekitar 464 hektar.
Program yang digunakan Pemkab Kukar yaitu pertanian berbasis kawasan, ditindaklanjuti dengan TMMD ke-114. Infrastruktur vital menjadi sasaran utama kegiatan. Sehingga distribusi dan pengangkutan hasil panen bisa lancar. Ini langkah-langkah yang dilakukan untuk memajukan sektor pertanian di Kukar.
“Langkah besarnya akan menghubungkan Desa Panca Jaya dengan desa-desa lainnya. Dari situ akan terasa skala ekonominya dan membuat masyarakat serta generasi muda tertarik di pertanian,” kata Jeffry.
Pompa air irigasi merupakan aspirasi masyarakat yang mengeluhkan permasalahan air. Ketika musim panas debit air kecil. Pihaknya mencari danau yang ada sumber mata air untuk menaruh mesin pompa dengan kapasitas debit 200 liter per detik. Pipa berukuran besar ditanam di tanah yang telah digali sepanjang ratusan meter. Dia meyakini, air yang dibutuhkan akan mengaliri seluruh persawahan Desa Panca Jaya bahkan desa lainnya.
Mesin yang menggunakan 20 liter solar dalam satu jam ini, akan dikelola Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan). Mereka sudah bersepakat, urunan atau sumbangan untuk pembelian solar setiap kali digunakan.
“Ini merupakan aspirasi masyarakat yang menginginkan pertanian bisa melangkah lebih maju,” tutupnya.
[SUP | TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.