Kaltim

Ungkap Keganjilan Rencana Pemanfaatan Air Bekas Tambang di Bontang: Jurnalis Kaltim Today Raih Penghargaan di AKJA 2023

Kaltim Today
11 September 2023 13:05
Ungkap Keganjilan Rencana Pemanfaatan Air Bekas Tambang di Bontang: Jurnalis Kaltim Today Raih Penghargaan di AKJA 2023
Fitri Wahyuningsih menerima penghargaan di Anugerah Karya Jurnalistik Antikorupsi (AKJA) 2023 atas liputannya yang mengungkap keganjilan rencana pemanfaatan air bekas tambang untuk konsumsi warga Bontang. (Foto: AJI Samarinda)

Kaltimtoday.co - Indonesia Corruption Watch (ICW) bekerja sama dengan AJI Samarinda sukses menggelar Anugerah Karya Jurnalistik Antikorupsi (AKJA) 2023. Jurnalis Kaltim Today, Fitri Wahyuningsih, berhasil menjadi pemenang Kategori Karya Jurnalistik Antikorupsi AKJA 2023 Tervaforit 3.

Fitri Wahyuningsih yang tergabung dalam Kelompok Jurnalis Investigasi (KJI) Kaltim memenangkan karya tersebut dengan judul "Simsalabim, Air Minum Bekas Tambang". Dalam liputan itu, dia menulis tentang berbagai keganjilan dari rencana pemanfaatan air di bekas lubang tambang atau void milik PT Indominco Mandiri (IMM) sebagai sumber air baku warga Bontang.

"Ada kerugian berlapis yang dihasilkan bila rencana ini direalisasikan, baik dari sisi materil, lingkungan, dan kesehatan. Nah, dengan berbagai kerugian ini, kenapa pemerintah seperti ngotot sekali, ada apa dan sebenarnya siapa yang diuntungkan dari rencana ini," ujar jurnalis asal Bontang ini.

Fitri bilang, sejatinya ia tak menyangka liputan tersebut diganjar tervaforit tiga dalam AKJA 2023. Sebab menurutnya, liputan lain yang masuk nominasi juga sangat menarik dan bermutu. Terlebih liputan yang diproduksi Klub Jurnalis Investigasi (KJI) Kaltim.

Penghargaan yang diberikan itu, ujarnya, bukan untuk gagah-gagahan. Namun ia menjadi pendorong untuk membaca lebih banyak, belajar lebih giat demi menghasilkan karya jurnalistik bermutu, serta terus melayani kepentingan publik. Menurutnya, penghargaan terbaik yang bisa diterima jurnalis ialah ketika liputan yang dihasilkan turut mendorong perbaikan kualitas hidup publik.

"Jurnalisme ini adalah jalan yang saya pilih untuk menjadi jembatan kebaikan bagi sesama manusia dan seluruh ciptaan Tuhan. Saya selalu berusaha jujur dan bersetia pada hati nurani ketika menulis. Semoga itu terus menuntut saya berjalan lurus," ujarnya.

Koordinator Divisi Kampanye Publik, Tibiko Zabar Pradano mengatakan, inisiatif menggelar AKJA sudah ada sejak 2015. Sempat vakum beberapa tahun, AKJA kemudian dimulai pada 2021, 2022, dan 2023.

"Ini tahun ketiga AKJA," kata Tibiko usai kegiatan.

Pria yang akrab disapa Biko ini mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, AKJA digelar berkat dukungan Internews dan Sahabat ICW. Digelar untuk memberikan penghargaan kepada jurnalis yang selama ini dinilai membantu dan berkontribusi terhadap kerja-kerja masyarakat sipil melalui berbagai peliputan yang dilakukan.

"Ini apresiasi sekaligus mendorong jurnalis lain membuat liputan antikorupsi, baik melalui liputan mendalam maupun investigasi," kata pria yang akrab disapa Biko ini.

Tujuan kegiatan ini guna memberikan apresiasi pada karya jurnalistik dan insan jurnalis yang menghasilkan tulisan mendalam dan investigasi antikorupsi di berbagai sektor. Kedua, jadi upaya atau bentuk pengawasan publik terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah.

AKJA 2023 kali ini melibatkan karya jurnalistik dari 5 daerah. Yakni Kalimantan Timur, Aceh, Sumatera Utara, Banten, dan Nusa Tenggara Timur. Tim juri AKJA 2023 ada tiga orang. Yakni Almas Sjafina, Kepala Divisi Pelayanan Publik ICW; Budi Setyarso, Pimpinan Redaksi Koran Tempo, dan Ika Ningtyas, Sekjen AJI Indonesia.

[TOS]



Berita Lainnya