Samarinda
Upaya Tangani Inflasi, Pemkot Samarinda Siapkan Anggaran Khusus untuk Bantuan Sosial hingga Penciptaan Lapangan Kerja
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemkot Wali Kota Samarinda, Andi Harun. menyiapkan anggaran khusus untuk bantuan sosial, penciptaan lapangan kerja, dan bantuan transportasi. Hal ini berkaitan dengan upaya untuk menangani inflasi daerah akibat naiknya harga BBM.
Sebagai informasi, untuk menekan inflasi, pemerintah pusat telah mengeluarkan aturan yang meminta pemerintah daerah melakukan langkah-langkah pengendalian. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022. Diikuti, Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 500/4825/SJ tentang Penggunaan Belanja Tidak Terduga dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjelaskan telah menyiapkan anggaran khusus itu untuk bantuan sosial. Hal ini diambil dari pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 16,5 miliar. Diambil dari Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Arahannya baru kemarin (Selasa, red) disampaikan. Kami tidak ingin berdebat panjang langsung, sehingga kami respons cepat, agar Samarinda siap implementasikan dampak kenaikan BBM. Kami juga sudah siapkan programnya," ungkap Andi saat konferensi pers di Anjungan Karangmumus Balaikota Samarinda, Rabu (14/9/2022).
Rinciannya, untuk dana bantuan sosial yang dikeluarkan sebanyak Rp 12.624.750.000. Bantuan sosial itu akan disalurkan kepada warga yang masuk dalam kategori miskin dan tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ojek online dan pangkalan, supir angkot, buruh yang terkena PHK, nelayan, pembudidaya, pedagang, dan motoris tambangan di Pelabuhan Pasar Negeri.
Selain itu, pemkot turut memberikan program penciptaan lapangan kerja. Program tersebut masuk ke dalam Pro Bebaya dengan dana senilai Rp 3.885.000.000. Kendati demikian, Andi Harun tetap memastikan pembangunan di Pro Bebaya tetap berjalan. Hal ini dipastikan melalui anggaran Pro Bebaya yang tersisa Rp 25 juta per RT.
"Programnya manjadi padat karya, hal ini sudah saya beri arahan ke Sekda dan TAPD hingga camat dan lurah untuk lakukan komunikasi. Sebagiannya itu kami alokasikan untuk warga tidak mampu, bentuknya seperti apa kami cari formulasinya," tambahnya.
Terkait inflasi di Samarinda, Andi mengungkapkan harga bahan pokok dan penting (bapokting) di Samarinda tak alami kenaikan yang signifikan. Dirinya sudah mengecek itu selama beberapa hari ke belakang.
"Untuk gas memang ada kenaikan. Bahkan volumenya ada yang tidak sesuai. Kami punya alatnya. Ke depan, kami lakukan peninjauan langsung," tandasnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Skema Baru Penyaluran Subsidi BBM Dimulai 2025, Ini 3 Opsi yang Dipertimbangkan Pemerintah
- Akhir Tahun, Inflasi Balikpapan dan PPU Tetap Terkendali
- Pangan Dominasi Inflasi November 2024, Tomat dan Bawang Merah Mendominasi
- Berau Catat Inflasi Tertinggi di Kaltim pada Oktober 2024, PPU Terendah
- Pemantauan Ketat Cadangan Pangan untuk Antisipasi Inflasi di PPU