Samarinda

Vaksinasi Booster Sudah Dimulai, Berikut Mekanisme Pemberian Jenis Vaksin

Kaltim Today
17 Januari 2022 19:28
Vaksinasi Booster Sudah Dimulai, Berikut Mekanisme Pemberian Jenis Vaksin
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Samarinda, dr Osa Rafshodia. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - 13 Januari 2022 lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster). Kehadiran vaksinasi booster disebabkan menurunnya antibodi pada 6 bulan setelah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis primer lengkap alias dosis 1 dan 2.

Dosis lanjutan dibutuhkan untuk meningkatkan proteksi individu. Terutama bagi masyarakat rentan dan lansia. Kendati demikian, kriteria sasaran usia diperuntukkan mulai yang berusia 18 tahun ke atas.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, dr Ismed Kusasih mengungkapkan bahwa, vaksinasi booster sudah bisa dimulai di Samarinda. Nantinya akan segera dijadwalkan. Sebagai informasi, untuk dosis 1, vaksinasi lansia sudah mencapai 60,33 persen dan dosis 2 mencapai 47,57 persen. Angka itu mengacu pada data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim per 16 Januari 2022.

"Nanti kami lihat dan akan memetakan. Tapi yang jelas, strateginya sama seperti strategi vaksinasi sebelum-sebelumnya. Jadi bisa dipusatkan dalam 1 kegiatan, bekerja sama dengan organisasi dan institusi lain," ungkap Ismed.

Ditambahkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Samarinda, dr Osa Rafshodia bahwa, jenis vaksin untuk vaksinasi booster bisa sama dengan jenis yang digunakan saat mendapatkan vaksinasi primer. Namun, mengacu pada SE Kemenkes, dijelaskan pula bahwa ada 2 mekanisme yang dilakukan untuk booster.

Pertama, mekanisme homolog yakni pemberian vaksin booster dengan memakai jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap sebelumnya. Lalu ada mekanisme heterolog, yakni pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang didapat sebelumnya.

Ada beberapa jenis vaksin yang akan digunakan. Misalnya, bagi mereka yang mendapat Sinovac saat vaksin dosis primer, maka akan diberikan vaksin AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml) dan Pfizer separuh dosis (0,15 ml). Sementara, untuk yang dosis primernya mendapat AstraZeneca, akan mendapatkan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml) atau Pfizer separuh dosis (0,15 ml).

"Misalnya, dalam jumlah mendaftar ada 10 lansia dan 30 bukan lansia, maka lansia yang akan diprioritaskan terlebih dahulu. Sebab stok vaksinnya kan terbatas," ungkap Osa saat ditemui di Plaza Mulia saat gelaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun, Senin (17/1/2022).

Dijelaskan lebih lanjut oleh Osa, vaksinasi booster memang sudah bisa dilakukan. Namun, pemerintah akan tetap memprioritaskan vaksinasi primer dan anak. Dia memberi contoh, misalkan ada 5 kegiatan vaksinasi maka pihaknya harus memprioritaskan porsi yang paling besar untuk vaksinasi primer serta dan anak.

"Makanya kalau seperti vaksinasi anak ini, berdasarkan jadwal kami kan akan ditargetkan 7-8 ribu per hari. Itu akhir Januari diharapkan selesai. Misal vaksinnya ada 10, maka yang kami utamakan adalah vaksinasi primer dan anak. Lalu ketiga, vaksinasi booster," lanjutnya.

Jika vaksinasi anak bisa selesai cepat dalam waktu dekat, maka vaksinasi booster juga bisa lebih cepat untuk diprioritaskan. Prioritas stok vaksin untuk booster juga akan lebih banyak.

"Hari ini juga ada beberapa titik untuk vaksinasi booster. Tapi masih per institusi. Masih instansi vertikal," lanjutnya.

Osa juga mengingatkan agar para calon peserta mendapatkan e-ticket. Jika tidak, maka tak bisa. E-ticket itu bisa didapatkan melalui aplikasi PeduliLindungi. Pertama, calon penerima vaksin mengecek PeduliLindungi untuk tahu apakah sudah memenuhi syarat menerima vaksin dosis lanjutan. Calon penerima vaksin juga harus datang membawa KTP/KK.

Dari situ, petugas akan melakukan verifikasi apakah sasaran sudah menerima syarat untuk mendapatkan vaksin dosis lanjutan atau belum dengan cara mengecek e-ticket vaksin dosis lanjutan dengan menginput nama dan NIK sasaran pada aplikasi PeduliLindungi.

Atau bisa juga dengan cara calon penerima vaksin menunjukkan e-ticket vaksin dosis lanjutan di aplikasi ke petugas. Jika sudah diverifikasi, calon penerima akan mendapat kertas kendali yang sudah diisi dengan jenis dan dosis vaksin yang bakal diterima. Setelahnya, proses skrining, vaksinasi, dan observasi berlanjut seperti biasa.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya