Kaltim
Veronika Febby Ola Deo: Pemimpin yang Anti-Kritik Tak Layak Memimpin
Kaltimtoday.co, Kukar - Tokoh muda Kutai Kartanegara, Veronika Febby Ola Deo, menegaskan sikapnya terhadap pemimpin yang menolak kritik. Menurutnya, pemimpin yang anti-kritik menunjukkan ketidakmampuan dalam menerima tanggung jawab dan tidak layak memimpin.
“Menolak tegas pemimpin yang anti-kritik, yang menganggap argumentasi politik sebagai ancaman atau pencemaran,” ujar Febby.
Ia menilai bahwa kritik merupakan elemen penting dalam kepemimpinan yang sehat.
"Kritik adalah harga kepemimpinan. Bagi seorang pemimpin, kritik adalah kebutuhan," tambahnya.
Menurut Febby, kritik menjadi sarana introspeksi untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki kebijakan.
Sebagai Demisioner Wakil Presiden BEM KM Unmul periode 2023-2024, Febby juga mengungkapkan pentingnya ruang diskusi terbuka, terutama bagi pemuda dalam situasi politik yang kian memanas. Menurutnya, iklim politik saat ini seharusnya menjadi peluang bagi pemuda untuk berdialog dan menyuarakan pendapat tanpa khawatir akan ancaman atau pembatasan.
“Kondisi politik yang hangat seharusnya menjadi ruang yang tepat bagi pemuda untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasi,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa upaya pembatasan diskusi dapat menghambat kreativitas dan partisipasi politik kaum muda.
Febby juga mengomentari undangan Bawaslu Samarinda kepada seorang aktivis yang dilaporkan oleh tim calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Seno Aji. Ia menyatakan keprihatinannya atas hal tersebut dan berharap Bawaslu dapat bertindak objektif.
Selain itu, Febby mengingatkan Bawaslu untuk menindak pelanggaran kampanye lain yang juga memerlukan perhatian, seperti keterlibatan ASN, TNI, Polri, pelibatan anak di bawah umur dalam kampanye, laporan dana kampanye, dan perusakan baliho atau alat peraga kampanye.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- DPK Kaltim Ingatkan OPD Kelalaian Arsip Bisa Picu Kasus Hukum
- Budaya Pengarsipan Masih Jadi Tantangan Besar di OPD
- Fondasi Pemerintahan yang Bersih Dimulai dari Arsip yang Tertata
- Etika Pengelolaan Arsip Sebagai Tanggung Jawab Penting Bagi Pegawai OPD
- GPMB Kaltim dan DPK Raih Penghargaan Literasi Terbaik Nasional