Daerah

Visi-Misi Isran Noor dan Hadi Mulyadi Dinilai Belum Terealisasi dengan Optimal

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 23 September 2023 16:25
Visi-Misi Isran Noor dan Hadi Mulyadi Dinilai Belum Terealisasi dengan Optimal
Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wagub Kaltim Hadi Mulyadi. (Dok Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi menilai, visi Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi belum terealisasi secara optimal. 

Diketahui, "Berani untuk Kaltim Berdaulat" dibawa keduanya sebagai visi sejak 2018 silam. Pun Isran Noor-Hadi Mulyadi juga punya misi yang intinya berdaulat dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan. 

Menurut Purwadi, misi yang satu itu tampaknya belum begitu terimplementasi dengan baik. Sebab banyak investasi luar negeri yang masuk ke Benua Etam, tapi manfaatnya tidak dirasakan masyarakat lokal. 

"Seperti tukang jual kapling. Persis makelar tanah kepada investasi asing, apalagi pusat sentralistik dengan Omnibuw Law, enggak bisa apa-apa daerah," ujar Purwadi. 

Kendati menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim pertumbuhan ekonomi di Kaltim berada di angka 4,48 persen pada 2022 lalu, namun menurut Purwadi, pertumbuhan itu hanya dirasakan investor asing atau dalam negeri. 

"Tumbuh, yang tumbuh siapa dulu? Tanpa diikuti pemerataan pembangunan di kabupaten dan kota di Kaltim," sambungnya. 

Di satu sisi, kemiskinan di Kaltim juga menjadi perhatian Purwadi. Isran Noor-Hadi Mulyadi memang mengakui bahwa Kaltim adalah provinsi kaya, namun masih banyak penduduknya yang miskin. Hal ini pernah disampaikannya dalam beberapa kesempatan. 

Sebagai informasi, angka kemiskinan di Kaltim yang terakhir berada di angka 6,11 persen. Padahal, APBD Perubahan Kaltim 2023 saja mencapai Rp 25,32 triliun. Kedua hal ini menjadi sangat kontras. 

Menurutnya, kenaikan APBD Kaltim ini banyak berasal dari dana bagi hasil (DBH) minyak gas dan bumi (migas), lalu DBH sawit, dan yang cukup jadi perbincangan adalah hasil jual karbon. 

"Mandi uang di Kaltim, tapi kenapa kemiskinan masih 6 persen?" tandasnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya