Advertorial

Wujudkan Swasembada Beras, Pemprov Kaltim Berencana Tambah 30.000 Hektare Sawah Aktif

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 15 Mei 2025 18:34
Wujudkan Swasembada Beras, Pemprov Kaltim Berencana Tambah 30.000 Hektare Sawah Aktif
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memiliki target untuk mempercepat swasembada pangan khususnya beras pada tahun ini. Pihaknya juga akan menambah sekitar 30.000 hektare sawah aktif untuk mewujudkan target tersebut. 

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyatakan optimisme bahwa program ini bisa tercapai dalam waktu dekat. Sesuai instruksi dari Menteri Pertanian RI, Kaltim ditargetkan bisa swasembada beras dalam enam bulan ke depan.

"Sesuai permintaan Menteri Pertanian RI agar Kaltim bisa swasembada beras enam bulan ke depan. Kita akan gerak cepat untuk itu," pungkasnya pada Kamis (15/5/2025).

Ia menjelaskan, awalnya Kaltim diminta paling lambat dua tahun bisa swasembada pangan khususnya beras. Kemudian, dinaikkan lagi dan dipercepat satu tahun, sehingga akhirnya ditargetkan enam bulan kedepan.

Dari total target 50.000 hektare lahan sawah yang dibutuhkan, saat ini baru sekitar 20.000 hektare yang aktif. Sisanya, sekitar 30.000 hektare, akan difokuskan di wilayah Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau.

“Tahun ini kita akan percepat yang 30.000 hektare, tepatnya di Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau,” tuturnya.

Dia menyebut, ada dua pendekatan yang direncanakan, di antaranya optimalisasi dan ekstensifikasi lahan. Optimalisasi menyasar lahan yang dulunya merupakan sawah, namun saat ini tidak lagi difungsikan.  

"Ada lahan yang dari 2017 itu sempat mangkrak, targetnya bakal kami aktifkan kembali," tuturnya.

Terkait ekstensifikasi lahan, pihaknya berencana membuka percetakan sawah baru. Namun, prosesnya memerlukan waktu cukup lama. Sebab membutuhkan perizinan dari kementerian terkait untuk pembukaan kawasan hutan.

"Jika memang ini bisa kita optimalisasi tanpa harus ekstensifikasi, ya itu lebih bagus," sebutnya.

Pemprov Kaltim melibatkan berbagai pihak lintas sektor seperti Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai (BWS), Dinas Pertanian, serta Dinas Kehutanan untuk mendukung kesiapan infrastruktur dan teknis pertanian.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]



Berita Lainnya