Internasional
12 Orang Tewas Akibat Tertimpa Runtuhan Tembok Pabrik Garam di India
Kaltimtoday.co - Seorang pejabat pemerintah menginformasikan bahwa sebuah tembok runtuh di pabrik pengemasan garam di India barat, Rabu (18/5/22). Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 12 pekerja dan melukai 13 lainnya.
Para pekerja, yang bertugas memasukan garam ke kantung, ditemukan terkubur dalam tumpukan puing di pabrik di distrik Morbi, kata J.B. Patel, pejabat di distrik itu. Morbi terletak 215 km dari barat Gandhinagar, ibu kota negara bagian Gujarat.
Tiga belas pekerja yang terluka, sebagian besar mengalami patah tulang, dan tidak menderita cedera yang mengancam jiwa, kata Patel.
Dia juga mengatakan bahwa, usaha penyelamatan hampir selesai. Rincian lainnya belum tersedia.
Tim penyelamat mengangkut korban tewas, umumnya pekerja konstruksi, di Uttarakhand, India, Selasa (9/2/22).
Pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab runtuhnya tembok tersebut.
Perdana Menteri Narendra Modi menggambarkan kematian itu sebagai hal yang menyayat hati.
“Pikiran saya tercurah kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga yang terluka segera pulih,” katanya.
Ambruknya bangunan sering terjadi di India karena banyak gedung atau rumah dibangun dengan standar keamanan yang rendah. Sebuah gedung runtuh pada tahun 2013 menewaskan sedikitnya 72 orang di Mumbai, ibukota keuangan dan hiburan India.
[RWT | SR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Ledakan Dahsyat Pabrik Kembang Api di India Tewaskan 8 Orang, 80 Terluka
- Pasca 17 Hari Terjebak di Runtuhan Terowongan, Kini 41 Pekerja Konstruksi India Berhasil Dievakuasi
- Heboh! Begini Kronologi dan Reaksi Netizen dari Insiden Kembang Api di Bioskop India
- Proyek Narendra Modi Runtuh, 40 Pekerja Terjebak di Reruntuhan Terowongan
- Kunjungan Wisatawan India ke Bali Meningkat, Dispar Sebut Belum Ada Pengawasan Khusus Terkait Virus Nipah