Bontang
Anggota DPRD Bontang Abdul Malik Setuju Penolakan BBM

Kaltimtoday.co, Bontang - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menuai banyak protes di kalangan masyarakat. Kali ini, kritikan juga datang dari Anggota DPRD Bontang, Abdul Malik.
Diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 15.30 WITA.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengungkapkan, kenaikan BBM bersubsidi tersebut banyak merugikan masyarakat.
"Jangan bikin rakyat tambah susah, kami (PKS) di Bontang, maupun di Kaltim, sama dengan apa yang ada di pusat, yakni menolak kenaikan BBM bersubsidi," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Fraksi PKS di DPR RI menyatakan walk out dari rapat paripurna, Selasa kemarin. Sikap tersebut dilakukan sebagai upaya dukungan terhadap demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM di depan gedung DPR RI.
Pernyataan walk-out disampaikan Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto, saat Ketua DPR RI Puan Maharani usai menanyakan persetujuan setiap fraksi terkait RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2021 menjadi undang-undang.
Aksi walk out Fraksi PKS itu kemudian dilanjutkan dengan aksi para anggota DPR Fraksi PKS di depan pintu masuk ruang rapat. Mereka dengan membawa poster menyatakan penolakan atas langkah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
[BID | RWT | ADV DPRD BONTANG]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU, Abdul Rohim Desak Pemkot Samarinda Segera Bentuk Tim Investigasi Independen
- Antisipasi Krisis Lingkungan, Sitti Yara Usul Pemkot Bontang Bangun Laboratorium Lingkungan yang Modern dan Tersertifikasi
- Dari Transparansi Data dan Fakta hingga Gaya Komunikasi, Winardi Beberkan Blunder PT EUP di Kasus Dugaan Pencemaran Laut
- Kematian Ribuan Ikan di Bontang Diduga akibat Limbah, Winardi Desak Tindakan Serius
- Sitti Yara Beri Catatan untuk Program Pengentasan Miskin Ekstrem di Bontang