Daerah

Antisipasi Antraks, Dinas Ketapang Samarinda Imbau Peternak Perhatikan Kesehatan Hewan

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 20 Juli 2023 17:48
Antisipasi Antraks, Dinas Ketapang Samarinda Imbau Peternak Perhatikan Kesehatan Hewan
Peternakan hewan di Samarinda. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Untuk mengantisipasi antraks, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang) Samarinda mengimbau seluruh peternak untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan hewannya.

Baru-baru ini, wabah antraks kembali muncul di Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kasus antraks di Gunungkidul ini bermula usai warga setempat mengonsumsi daging sapi mati.

Menurut hasil pemeriksaan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta, dari 125 warga yang melakukan kontak dengan sapi itu, ada 85 warga positif antraks, dan yang bergejala sebanyak 18 orang. Gejalanya pun bermacam-macam, mulai dari pusing, diare, mual, dan sebagainya.

Meski nihil kasus antraks di Samarinda, Kepala Bidang Ketapang Samarinda, Maskuri menekankan peternak untuk selalu mengawasi kesehatan hewan-hewannya.

Dia mengatakan, untuk mendeteksi dan mengidentifikasi adanya antraks, peternak dapat melihat dari perubahan suhu badan dan perilaku pada hewan.

“Dalam mendeteksi antraks, hal paling sederhana yakni memeriksa perubahan suhu badan dan perilaku hewan," ungkapnya 

Maskuri menambahkan, terdapat ciri-ciri spesifik pada hewan ternak, sebagai indikasi penyakit antraks.

“Kalau bakteri antraks sudah menyerang hewan, pastinya keluar darah dari semua lubangnya, mulai anus, telinga, hidung, hingga mata," tutur Maskuri pada Kamis (20/7/2023).

Kemudian, dia mengimbau kepada seluruh peternak di Samarinda agar melaporkan jika terdapat hewan yang mengalami gangguan makan. 

“Jika 1-3 jam hewan tidak mau makan, langsung laporkan ke kami. Jangan menunggu beberapa hari baru melapor," pungkasnya.

Maskuri berharap, agar peternak mempunyai inisiatif dalam melaporkan hewan ternaknya jika ada indikasi perbedaan perilaku hewan dari biasanya. 

“Untuk seluruh peternak yang ada, kami berharap bisa melaporkan hewan ternaknya, jika ada perubahan perilaku yang menyimpang," tutup Maskuri.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya