Daerah

Masih Bergantung Impor Ternak, Bantuan Sapi dan Kambing Jadi Atensi

Kaltim Today
10 Desember 2024 04:39
Masih Bergantung Impor Ternak, Bantuan Sapi dan Kambing Jadi Atensi
Kepala DTPHP Berau Junaidi saat mengontrol kondisi ternak bantuan pemerintah provinsi Kaltim (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Memberikan stimulan bagi kelompok peternak, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, Pertanian dan Peternakan (DTPHP) Berau kini menggencarkan program desa koperasi ternak (PDKT) yang sumbernya berasal dari anggaran pemerintah provinsi Kaltim.

Berdasarkan kondisi di lapangan, sumber pangan hewani Kabupaten Berau, baik sapi maupun kambing, masih diimpor dari wilayah Sulawesi dan Jawa. Hal inilah yang kemudian menjadi perhatian dinas agar Berau pun mempunyai sentra ternak untuk daerah.

"Jadi tujuanya ini ke depan untuk menyiapkan pangan asal ternak khususnya di Kabupaten Berau," demikian ujar Kepala DTPHP Berau, Junaidi saat diwawancarai, Senin (9/12/2024).

Kampung Samburakat, Kecamatan Gunung Tabur merupakan kawasan perdana yang dicoba untuk mengawal program koperasi ternak tersebut. Ternak yang disalurkan berjumlah 100 ekor, dibagikan ke dua kelompok tani, masing-masing menerima 50 ekor. Terdiri dari 30 ekor jantan dan 20 betina.

Untuk sapi jantan dipersiapkan sebagai ternak potong sehingga kelompok tani diminta untuk memperhatikan asupan gizi dan nutrisi sedang betinanya akan dikembangbiakkan.

Lanjut Junaidi, proses pengembangbiakan dengan cara inseminasi buatan (IB) yakni prosedur medis yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan atau pada manusia dan hewan ternak, atau melalui upaya kawin alami.

"Jadi kita upayakan Berau memiliki bibit-bibit penghasil ternak dengan kualitas yang unggul," tambahnya.

Bahkan agar tak hanya memanfaatkan dagingnya sebagai pangan, untuk kotoran ternak itu pun akan diolah menjadi bahan utama campuran biogas sebagai penghasil bahan bakar api dan listrik secara alami.

"Turunan lainnya adalah menjadikan kotoran ternak tadi sebagai pupuk," katanya.

Menciptakan lumbung ternak di Berau tentu kata Junaidi bukan hal mudah, program tersebut perlu ditiru oleh pemerintah daerah dengan kucuran dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Tak hanya Samburakat, 100 kampung yang tersebar di 13 kecamatan di Berau juga bisa mendapatkan manfaat yang sama dalam mengelola ternak yang dibantukan dari anggaran pemerintah.

Ia memberi bocoran jika pada 2025 ternak yang akan diterima kembali adalah 100 ekor kambing. Akan disebar pembagiannya di wilayah Kampung Pesayan, Kecamatan Sambaliung dan Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur.

"Mudah-mudahan semua desa ada program ini sehingga nanti kita bisa menyiapkan ternak lokal secara mandiri untuk persiapan hari raya kurban maupun kebutuhan masyarakat yang lain," tandasnya.

Bagi petan, bantuan ini kali pertama diterima di tahun ini. Sesuai dengan yang disampaikan pemerintah, jika mereka ditargetkan dalam tiga bulan harus menjual sapi potong dengan kualitas yang baik.

Tujuan bantuan ternak tersebut untuk memberikan semangat petani agar lebih giat memelihara ternak.

"Kendala kita sejauh ini tidak ada, paling persoalan vaksin dan perhatian terhadap kesehatan ternak agar kualitasnya tetap baik, itu yang memang harus terus diperhatikan bagi setiap kelompok," ujar Ketua Kelompok Tani Samburakat Jaya Mandiri, Nur Hairul.

[MGN | RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya