Banjir di Sepaku IKN Surut, Warga Mulai Kembali ke Rumah

Kaltimtoday.co - Banjir yang merendam Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, sejak Kamis (28/11/2024), telah surut. Seluruh warga yang sempat dievakuasi kini sudah kembali ke rumah masing-masing.
Kepala Pelaksana BPBD PPU, Agustianur, menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau kondisi di lapangan. “Penjabat (Pj) Bupati PPU juga telah meninjau langsung warga terdampak dan memberikan bantuan kepada mereka,” ujar Agustianur, Sabtu (30/11/2024).
Setelah banjir surut, petugas dari berbagai instansi, termasuk BPBD Kaltim, BPBD PPU, Dinas Sosial, PMI, TNI/Polri, dan Otorita IKN, bahu-membahu membantu warga membersihkan rumah serta kawasan yang terdampak lumpur. Proses pembersihan ini diharapkan dapat memulihkan kondisi lingkungan secepat mungkin.
Banjir yang melanda Sepaku terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (27/11/2024) malam pukul 23.30 WITA hingga Kamis (28/11/2024) pagi pukul 08.00 WITA. Hujan deras menyebabkan air sungai meluap, sementara drainase di beberapa titik tidak mampu menampung debit air. Keadaan ini diperparah oleh pasang air laut yang mencapai 2,3 meter pada Kamis sore pukul 17.00 WITA.
Ratusan Rumah Terdampak Banjir
Sebanyak 282 rumah dilaporkan terendam banjir, dengan rincian sebagai berikut:
1. Desa Suka Raja:
• RT 01: 8 rumah, 8 kepala keluarga (KK), 27 jiwa
• RT 02: 5 rumah, 5 KK, 19 jiwa
• RT 03: 6 rumah, 7 KK, 23 jiwa
• RT 04: 2 rumah, 3 KK, 10 jiwa
• RT 06: 3 rumah, 3 KK, 8 jiwa
• RT 07: 31 rumah, 31 KK, 109 jiwa
• RT 20: 6 rumah, 6 KK, 17 jiwa
• RT 21: 2 rumah, 2 KK, 5 jiwa
• RT 22: 18 rumah, 18 KK, 63 jiwa
• RT 24: 12 rumah, 12 KK, 38 jiwa
• RT 25: 49 rumah, 49 KK, 160 jiwa
2. Kelurahan Sepaku:
• RT 01: 17 rumah, 17 KK, 94 jiwa
• RT 02: 11 rumah, 11 KK, 59 jiwa
• RT 03: 12 rumah, 12 KK, 50 jiwa
Pemerintah daerah bersama instansi terkait berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas drainase dan mitigasi banjir di wilayah Sepaku yang merupakan salah satu penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN). Agustianur menegaskan, pentingnya sinergi lintas instansi untuk memastikan kejadian serupa dapat diantisipasi dengan lebih baik di masa mendatang.
"Meskipun situasi telah berangsur pulih, kami tetap pantau kondisi masyarakat terdampak, khususnya untuk memastikan bantuan terus mengalir dan pemulihan berjalan lancar," tutupnya.
[TOS]
Related Posts
- Empat Warga Desa Telemow di IKN Ditahan, Ishak Rahman: Pemerintah Harus Turun, Hadir, dan Lindungi Rakyat
- Warga Telemow Ditahan Kejari PPU, PT ITCI-KU Klaim Lahan Masuk HGB dan Sudah Pendekatan Persuasif, LBH Samarinda Bakal Ajukan Penangguhan
- LBH Samarinda Kritik Penahanan Warga Telemow di IKN, Minta Prabowo Buktikan Bela Rakyat!
- Kasus Dugaan Penyerobotan Lahan, Kejaksaan Tahan Empat Warga Desa Telemow di Rutan Polres PPU
- Ramadan Fest 2025, Momentum Kebersamaan dan Harapan Pembangunan PPU