Nusantara

OIKN Dorong Pusat Kebudayaan Jadi Ikon Baru, Wujudkan Ruang Budaya Inklusif di Sumbu Kebangsaan

Kaltim Today
22 November 2025 14:50
OIKN Dorong Pusat Kebudayaan Jadi Ikon Baru, Wujudkan Ruang Budaya Inklusif di Sumbu Kebangsaan
Suasana Aanwijzing Sayembara Desain Pusat Kebudayaan IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Jumat (21/11/2025).

NUSANTARA, Kaltimtoday.co - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mempertegas komitmennya dalam menghadirkan ibu kota yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki denyut nadi budaya. Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya Aanwijzing (penjelasan teknis) Sayembara Desain Bangunan dan Kawasan Pusat Kebudayaan IKN di Kantor Kemenko 3, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Jumat (21/11/2025).

Sayembara yang dibuka sejak 5 November 2025 ini menarik antusiasme tinggi, dengan 53 peserta dinyatakan lolosuntuk melaju ke tahap berikutnya.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya kreativitas peserta dalam melahirkan desain yang mencerminkan semangat Indonesia masa depan. Ia berpesan agar para peserta mencurahkan semua inovasi demi pembangunan ikon budaya baru ini.

"Kita sudah jadi satu tim, curahkan semua inovasi saudara, lakukan yang terbaik untuk Indonesia," ujar Basuki dalam sambutannya. 

Pusat Kebudayaan IKN akan berada pada posisi sangat strategis, yaitu di satu garis lurus pada Sumbu Kebangsaan, sejajar dengan Istana Negara, Plaza Bhineka Tunggal Ika, Kantor Otorita IKN, dan Masjid Negara.

Kawasan ini akan terbagi menjadi dua plaza, yakni Plaza Demokrasi dan Plaza Adi Budaya. Fasilitas kunci yang akan dibangun meliputi museum, perpustakaan sebagai pusat transformasi pengetahuan, galeri seni, serta gelanggang olahraga.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, melalui sambutan daringnya, menegaskan bahwa pusat kebudayaan merupakan fondasi identitas sebuah ibu kota.

“Pusat kebudayaan bukan sekadar bangunan, tetapi titik temu antara identitas dan masa depan, antara kearifan lokal dan dialog global, antara kreativitas masyarakat dan dinamika ekonomi," jelas Diana. "Ini akan menjadi warisan budaya Indonesia yang ditransformasikan menuju negara yang inklusif dan berdaya saing.”

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI, Restu Gunawan, yang mendorong desain yang dihasilkan mampu mewakili jiwa Nusantara.

Melalui sayembara ini, OIKN berharap rancangan kawasan yang terpilih tidak hanya estetik, tetapi juga mampu menciptakan ruang publik yang memperkuat kebanggaan nasional, menghidupkan ekosistem seni-budaya, serta menjadi pusat interaksi inklusif bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

[TOS]



Berita Lainnya