Samarinda

BBM Naik Lagi, Pemerintah Dianggap Tidak Pro terhadap Rakyat, Fuad: Dampaknya Bahan Pokok Dipastikan Naik

Kaltim Today
24 Agustus 2022 10:38
BBM Naik Lagi, Pemerintah Dianggap Tidak Pro terhadap Rakyat, Fuad: Dampaknya Bahan Pokok Dipastikan Naik
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakruddin. (Ardi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) belakangan ini semakin mencuat. Namun berdasarkan informasi yang beredar, kenaikan BBM itu sudah berlaku.

Seperti Pertamax Turbo yang naik menjadi Rp17.900/liter dari sebelumnya Rp16.200/liter. Dexlite naik menjadi Rp17.800/liter dari sebelumnya Rp 15.000/liter. Kemudian, Pertamina Dex naik dari Rp 16.500/liter menjadi Rp 18.900/liter.

Sedangkan BBM jenis Pertalite masih harga normal yaitu Rp 7.650 per liter. Sementara setiap provinsi harga BBM itu berbeda-beda dengan daerah lainnya.

Misalkan Provinsi Kalimantan Timur, Tengah, Selatan, Barat dan Utara ditaksir dengan harga Pertamax Turbo Rp 18.250, Dexlite Rp 18.150, Pertamina Dex Rp 19.250 dan Pertamax Rp 12.750.

Berbeda jika harga BBM dengan Provinsi Jawa Tengah dengan kisaran harga BBM jenis Pertamax Turbo Rp 17.800, Dexlite Rp 17.800, Pertamina Dex Rp 18.900, dan Pertamax Rp 12.500.

Menyikapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakruddin menilai pemerintah pusat tidak memahami kondisi masyarakat secara keseluruhan mengenai dampak ekonomi pasca Covid-19.

"Kita baru bertahan dan pulih dari virus, kini sudah dihadapkan dengan berbagai kebijakan kontroversial dan membebani rakyat, keputusan yang tidak pro rakyat," tegas Fuad.

Apalagi beban harga setiap daerah berbeda dengan harga di provinsi lainnya. Termasuk Kalimantan Timur yang harga BBM-nya sangat tinggi dibandingkan provinsi lainnya.

"Harusnya intervensi harga BBM sama seluruh Indonesia, kenapa harus dibedakan dengan provinsi lainnya," tukasnya.

Dampak lainnya, disebutkan Fuad, jika BBM sudah naik, otomatis seluruh distribusi bahan pokok secara keseluruhan juga akan mengalami kenaikan, hal ini juga berdampak pada inflasi dan harga bahan pokok semakin mahal.

Belum lagi, belakangan ini stok BBM pun dipertanyakan. Banyak warga mengantre BBM tapi di sejumlah SPBU kosong.

"Jasa transportasi naik, pasti bahan pokok semakin naik, pasti kita krisis lagi ini, kita tunggu saja lagi," pungkasnya.

[SDH | RWT | ADV DPRD SMD]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya