Daerah

Bendungan Benanga Lempake Jadi Saksi Semangat World Clean Up Day di Kaltim, Libatkan Ratusan Relawan hingga Sekolah Inklusi

Kaltim Today
27 September 2025 20:08
Bendungan Benanga Lempake Jadi Saksi Semangat World Clean Up Day di Kaltim, Libatkan Ratusan Relawan hingga Sekolah Inklusi
Kegiatan World Clean Up Day 2025 di Kawasan Bendungan Benanga yang turut melibatkan siswa-siswi Sekolah Inklusi Pelita Bunda. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Bendungan Benanga Lempake menjadi pusat semangat gotong royong pada Sabtu (27/9/2025), saat Hari Puncak World Clean Up Day (WCD) digelar oleh WCD East Borneo. Sejak pukul 08.00 WITA, ratusan peserta dari berbagai kalangan turun langsung memungut sampah di area bendungan dan sekitarnya, menegaskan komitmen bersama menuju Indonesia bersih pada 2029.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur, Anwar Sanusi, memberikan apresiasi penuh atas kegiatan tahunan ini. Menurutnya, aksi bersih-bersih bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi bentuk rasa syukur dan pengingat bahwa kebersihan adalah tanggung jawab kolektif.

“Ini wujud rasa syukur kami kepada Allah SWT. Indonesia hanya tinggal empat tahun lagi menuju target 2029 sebagai negara bersih. Semua elemen masyarakat harus ikut ambil bagian, dimulai dari diri sendiri, misalnya dengan memilah sampah di rumah,” ujarnya. 

Anwar juga menyoroti upaya pengelolaan sampah di Samarinda yang terus berbenah. Ia berharap kolaborasi pemerintah, komunitas, dan masyarakat dapat mengantarkan kota ini meraih penghargaan Adipura.

“Kalau kita semua bergerak, bukan mustahil Samarinda bisa meraih Adipura,” tambahnya optimistis. 

Sementara itu, Fatur Rahman, Leader WCD Kaltim, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini melibatkan sekitar 100 peserta, terdiri dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), komunitas lingkungan, masyarakat, hingga anak-anak dari Sekolah Inklusi Pelita Bunda. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan adalah ruang inklusif tanpa diskriminasi. Teman-teman disabilitas, perempuan, dan anak-anak juga punya hak untuk ambil bagian,” jelasnya

Dari hasil kegiatan, terkumpul sekitar 300 karung sampah dengan estimasi berat mencapai seratusan kilogram. Menariknya, tim mencatat lebih dari 2.000 puntung rokok sebagai salah satu jenis sampah terbanyak. Tahun ini, panitia juga menerapkan konsep event management ramah lingkungan. 

Kegiatan tahun ini melibatkan sekitar 100 peserta, terdiri dari perwakilan OPD, komunitas lingkungan, masyarakat, hingga anak-anak dari Sekolah Inklusi Pelita Bunda. 

“Kami tidak menyediakan makanan berbungkus plastik. Semua produk yang digunakan ramah lingkungan dan disediakan tempat isi ulang air minum,” kata Fatur.

Ia menambahkan, pemilihan Bendungan Benanga sebagai lokasi aksi menjadi ciri khas tersendiri. Setelah sebelumnya digelar di Islamic Center, Tepian Mahakam, hingga Kampung Tenun, tahun ini WCD memilih ujung utara Samarinda untuk mengajak masyarakat sekitar sekaligus mengedukasi peserta agar bijak mengelola sampah.

“Harapan kami, peserta tidak hanya ikut aksi karena tren, tapi benar-benar pulang dengan pengetahuan untuk mengajarkan keluarga cara memilah sampah,” pungkasnya.

[NKH | RWT]



Berita Lainnya