Kutim
Bentuk Perhatian Pada Seniman, Ketua DPRD Kutim Berikan Bantuan Gamelan
Kaltimtoday.co, Sangatta - Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya, yang digelung atau di kepang sehingga pada masyarakat Jawa sering disebut jaran kepang.
Untuk mengiringi Kesenian Jaranan Kepang itu, maka dibutuhkan seperangkat Gamelan yang terdiri dari Gong, Bonang (Kenong), Saron dan Kendang.
Salah satu kelompok seni Jaranan yang berada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bernama "Turunggo Binangun Jati Negara" yang berada di Desa Mukti Jaya, Kecamatan Rantau Pulung mengaku pernah mengalami kesulitan. Sanggar kesenian mereka sempat vakum akibat segala peralatan yang mereka miliki mengalami kerusakan.
“Rata-rata alat kami itu sudah tua, dan sudah banyak yang rusak. Sebelum pandemi, kami sering menerima tawaran untuk mengisi acara, tapi kami tolak, ya karena alat kami kurang, dan sudah rusak,” terang pengurus kesenian jaranan itu.
Saat ini, pengurus kesenian Turunggo Binangun Jati Negara sudah bisa bernafas lega, lantaran bantuan alat musik lengkap sudah ia terima. Bantuan itu disebutnya hasil buah manis usulan yang diperjuangkan oleh Wakil Ketua DPRD Kutim, Joni.
“Jadi ini kami laksanakan tasyakuran atas terealisasinya aspirasi kami yang di wujudkan oleh bapak Joni. Kami diberi bantuan alat musik lengkap sekali. Ini betul betul kebahagian kami. Kami akhirnya bisa kembali menghibur warga dengan kesenian tradisional ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Politisi PPP Joni yang saat bersamaan hadir dalam acara tersebut mengaku puas. Bantuan yang ia berikan kembali menghidupkan upaya pelestarian budaya dan kreativitas Kuda Lumping di Kutim khususnya di Kecamatan Rantau Pulung.
“Sangat bersyukur sekali, apa yang kami berikan ini sudah membantu mereka dengan terus menjaga nilai budaya kesenian yang ada di indonesia. Bahkan saya berharap agar kesenian ini terus di pertahankan, jangan sampai terkubur hanya lantaran fasilitas yang tidak memadai. Semampunya selagi kami masih menjadi bagian dari perpanjangtanganan warga dengan negara, maka Insha Allah akan kami upayakan,” kata Joni kepada media ini, Rabu (30/6/2021).
Joni berharap, kepada masyarakat Rantau Pulung agar tetap melestarikan kesenian kuda lumping ini.
"Kesenian kuda lumping ini harus dilestarikan, karena merupakan warisan budaya nenek moyang," katanya.
Joni pun menginginkan agar kesenian kuda lumping ini bisa diwariskan ke anak cucu sebagai warisan budaya.
“Mari kita mendidik para generasi muda tentang pentingnya seni dan budaya teradisional Indonesia ini, khususnya kesenian kuda lumping dan budaya tradisional dari berbagai etnis yang ada," pungkasnya.
Sementara itu, Dinas Kebudayaan Kutai Timur (Kutim), Dedi mengajak, masyarakat kecamatan Rantau Pulung agar berpartisipasi secara aktif membantu Pemerintah Daerah dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional dan kebudayaan daerah.
"Kami berharap semua bisa ikut berperan dalam menjaga dan melestarikan semua kebudayaan etnis tradisional yang ada di Kutim agar bisa dinikmati oleh semua masyarakat dan penerus kita," tutupnya.
[El | NON | ADV DPRD KUTIM]
Related Posts
- Euforia Pemilu 2024 Mulai Terasa, Ini Pesan Anggota DPRD Kutim
- Pemanfaatan Air Lubang Bekas Tambang Mengemuka di Kutim, Jimmy Ingatkan Bahaya Logam Berat bagi Kesehatan
- Resmi Usulkan Raperda tentang Santri, Arfan: Pesantren Berperan dalam Kemajuan Bangsa dan Negara
- Soroti Penanganan Sampah di Kutim, Son Hatta Desak Pemerintah Kecamatan Ambil Langkah Konkret
- Joni Ingatkan Pemkab Kutim Tuntaskan Persoalan Pemenuhan Air Baku Warga