Kaltim

Berdedikasi di Bidang Pertanian Kaltim, Henny Sylvia Istivany Mappatangka Diganjar Penghargaan dari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik

Kaltim Today
09 Januari 2024 10:16
Berdedikasi di Bidang Pertanian Kaltim, Henny Sylvia Istivany Mappatangka Diganjar Penghargaan dari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik
Henny Sylvia Istivany Mappatangka saat menerima penghargaan dari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik. (Foto: Diskominfo Kaltim)

Kaltimtoday.co - Henny Sylvia Istivany Mappatangka, tokoh penting dalam dunia pertanian Kalimantan Timur (Kaltim), baru-baru ini mendapat pengakuan atas dedikasinya yang telah berlangsung puluhan tahun. Pemprov Kaltim memberikannya Penghargaan Tokoh Berjasa dan Masyarakat Berprestasi Bidang Pertanian Tahun 2024.

Berawal dari pengurus Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Kabupaten Kutai Kartanegara sejak 1986, karir Henny berkembang pesat. Ia menjabat sebagai Ketua Wanita Tani KTNA Kaltim dari tahun 1988-1999 dan melanjutkan perannya di tingkat nasional sebagai Wakil Ketua KTNA Pusat serta Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) KTNA Nasional selama 2001-2016.

“Saya telah menghabiskan 38 tahun di dunia pertanian, hampir menjadi Wanita Tani abadi," ujar Henny.

Selain itu, Henny juga dikenal karena jabatannya sebagai Ketua Kompartmen Perkebunan, Perikanan Darat, dan Budidaya untuk sepuluh tahun, dari 2007 hingga 2017. Saat ini, ia aktif sebagai Dewan Penasehat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kaltim periode 2020-2025.

Kontribusi Henny tidak berhenti di situ. Dia mendirikan Pusat Pelatihan Petani dan Pedesaan Swadaya (P4S) di Muara Badak, Kukar, yang berfokus pada pelatihan pertanian modern, khususnya di bidang hortikultura.

“Kami bekerjasama dengan universitas, dinas pertanian, dan balai pengkajian teknologi pertanian, menyelenggarakan kelas dengan minimal 20 peserta per tahun,” jelas Henny.

Sejak berdiri tahun 2001, P4S telah menciptakan ribuan alumni yang berkontribusi pada penyiapan SDM pertanian berkualitas di berbagai daerah. Penghargaan yang diterimanya diharapkan dapat menjadi titik tolak untuk pengelolaan pertanian yang lebih baik lagi di Kaltim.

“Kita perlu memperhatikan produksi hilir dalam pertanian, tidak hanya fokus pada produksi hulu,” pesan Henny.

[TOS]



Berita Lainnya