Nasional
Berikut 7 Negara yang Tidak Merayakan Natal di Dunia
Kaltimtoday.co - Hari Natal merupakana peringatan bagi umat Kristen atas kelahiran Yesus Kristus setiap 25 Desember. Mulanya, tradisi Natal berasal dari Barat seperti pohon dan kartu Natal, bertukar hadiah, hingga kisah Santa Claus.
Tahukah kamu? Ada sejumlah negara yang tidak merayakan Hari Natal. Hal ini dikarenakan adanya aturan dan perbedaan agama yang membuat negara tidak merayakan Hari Natal pada 25 Desember, termasuk memasang dekorasi Natal di berbagai tempat.
Lantas, negara mana saja? Kaltim Today berhasil merangkum 7 negara yang tidak merayakan Hari Natal di dunia.
1. Korea Utara
Ideologi Juche yang dianut Korea Utara menekankan kemandirian dan menolak pengaruh agama. Negara ini melarang kegiatan agama termasuk perayaan Natal sejak 2016 lalu.
Namun, diketahui ada sejumlah komunitas Kristen bawah tanah yang merayakan Natal secara diam-diam yang berakibat risiko hukuman berat apabila ketahuan.
2. China
Mayoritas penduduk China beragama Buddha, Tao, atau tidak beragama. Oleh karena itu, Natal tidak dianggap sebagai hari libur resmi atau perayaan penting.
Pemerintah China bahkan membatasi perayaan Natal di tempat umum sebagai bagian dari upaya untuk menekan pengaruh budaya Barat.
Perayaan seperti Tahun Baru Imlek, Festival Musim Semi, atau Festival Bulan adalah beragam kegiatan yang dipromosikan oleh Pemerintah China untuk menjunjung jiwa patriotisme masyarakat China.
3. Mesir
Mesir dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Namun, terdapat umat Kristen Ortodoks Koptik yang merayakan Natal pada 7 Januari sesuai Kalender Julian kuno.
Mereka tidak merayakan Natal secara besar-besaran seperti negara-negara Barat lainnya.
4. Maladewa
Maladewa merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Hal ini menjadi alasan utama tidak adanya perayaan Natal pada 25 Desember.
Hukum di Maladewa juga melarang praktik agama selain Islam. Meskipun demikian, beberapa komunitas Kristen merayakan Natal secara rahasia atau di tempat-tempat yang melayani wisatawan asing.
5. Mongolia
Mongolia tidak merayakan Natal pada tanggal 25 Desember karena mayoritas penduduknya menganut agama Buddha dan Kristen sebagai minoritas.
Selain itu, sejarah Mongolia sebagai negara komunis juga mempengaruhi praktik agama di sana. Walau demikian, komunitas Kristen di Mongolia merayakan Natal pada tanggal yang berbeda sesuai keyakinan mereka.
6. Maroko
Maroko tidak merayakan Natal sebagai perayaan hari keagamaan yang besar lantaran mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun, masih dapat ditemukan ornamen dan sentuhan Natal di sejumlah tempat.
Meskipun Natal dirayakan secara luas di banyak negara, ada perbedaan signifikan dalam praktik dan kebijakan terkait perayaan ini di berbagai belahan dunia. Ini menunjukkan keragaman budaya dan agama yang ada di dunia internasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pemerintah Tawarkan Diskon 50% untuk Perjalanan Direct Train Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024
- Nikmati Hidangan Natal dengan Bijak, IDI Kota Rembang Berikan 5 Tips Cara Mengontrolnya
- Keuskupan Samarinda Gelar Bakti Kasih untuk Sesama di Kubar, Penyuluhan Kesehatan dan Kampanye Bebas Narkoba ke Ratusan Pemuda
- DKP PPU Gelar Sosialisasi Hidroponik Sambut Natal dan Tahun Baru
- Berikut 7 Negara Penghasil Buah Kurma Terbanyak: Ada Mesir, Arab hingga PakistanÂ