Nasional
BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Indonesia akibat Fenomena Supermoon, Termasuk di Kaltim

Kaltimtoday.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena supermoon, yaitu saat bulan purnama berada di titik terdekatnya dengan Bumi (perigee), dapat memicu peningkatan tinggi air laut di sejumlah pesisir Indonesia, termasuk di Kaltim. Fenomena ini diperkirakan berlangsung pada 19-25 Agustus 2024.
“Gravitasi bulan yang lebih kuat ketika berada di perigee dapat menyebabkan air laut pasang lebih tinggi dari biasanya. Dengan adanya supermoon, efek peningkatan ini bisa menjadi lebih signifikan," ujar BMKG dalam pernyataannya pada Selasa (20/8/2024).
BMKG mengingatkan bahwa kombinasi antara supermoon dan perigee ini meningkatkan risiko terjadinya banjir rob, di mana air laut dapat meluap ke daratan.
Sebagai langkah antisipasi, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini untuk periode 19-25 Agustus 2024. Beberapa wilayah pesisir di Indonesia, termasuk Kaltim, berpotensi mengalami banjir rob selama periode tersebut.
Beberapa wilayah pesisir yang perlu waspada terhadap potensi banjir rob ini meliputi:
- Pesisir Sumatera Utara
- Pesisir Sumatera Barat
- Pesisir Kepulauan Riau
- Pesisir Jakarta
- Pesisir Jawa Tengah
- Pesisir Jawa Timur
- Pesisir Kalimantan Timur
- Pesisir Kalimantan
Masyarakat di wilayah pesisir yang disebutkan di atas diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG terkait fenomena ini.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Tinjau Perumahan Haji Saleh, Wali Kota Samarinda Upayakan Pengerjaan Sodetan untuk Penanganan Banjir
- FUGO Hotel Beroperasi Normal Pasca Kebakaran di Area BIG Mall Samarinda
- Panen Raya dan Turunnya Harga BBM Dorong Deflasi Kalimantan Timur -0,35 Persen pada Mei 2025
- Sambut Positif Program Sekolah Rakyat, Komisi IV DPRD Optimis Samarinda Jadi Pelopor di Kaltim
- Soroti Implementasi UU Minerba, Abdul Rohim Sebut Pembagian Keuntungan Tak Sebanding dengan Dampak yang Timbul