Daerah

BPS: Inflasi Berau Januari 2025 Capai 0,28 Persen, Sektor Makanan Penyumbang Terbesar

Kaltim Today
04 Februari 2025 19:34
BPS: Inflasi Berau Januari 2025 Capai 0,28 Persen, Sektor Makanan Penyumbang Terbesar
Kondisi inflasi di Berau. (Dok. BPS)

Kaltimtoday.co, Berau - Pada Januari 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kabupaten Berau sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,94. 

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, Supriyanto, bahwa inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran.

"Contohnya yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,99 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,53 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,75 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,58 persen, serta kelompok transportasi sebesar 0,32 persen," ungkapnya, Selasa (4/2/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami kenaikan sebesar 1,89 persen, begitu pun sektor pendidikan yang naik 1,68 persen.

"Kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 2,25 persen dan kelompok perawatan  pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,88 persen," ucapnya.

Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan indeks sebesar 11,03 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan turun sebesar 0,47 persen.0,47 persen. 

"Tingkat deflasi month to month (m-to-m) dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) Kabupaten Berau bulan Januari 2025 masing-masing sebesar 1,23 persen dan 1,23 persen," ujarnya.

Supriyanto menilai bahwa perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

"Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Berau, pada Januari 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,64 pada Januari 2024 menjadi 105,94 pada Januari 2025," bebernya. 

Tingkat deflasi m-to-m dan tingkat deflasi y-to-d masing-masing sebesar 1,23 persen Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran.

"Itu ada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,99 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,53 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,75 persen," urainya. 

Ia menambahkan bahwa kelompok kesehatan mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen, kelompok transportasi sebesar 0,32 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga, serta budaya sebesar 1,89 persen.

"Kelompok pendidikan sebesar 1,68 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 2,25 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,88 persen," tegasnya. 

Di sisi lain, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan indeks sebesar 11,03 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,47 persen.

"Inflasi Year on Year di Kabupaten Berau tertinggi dan Terendah. Berau 0,28 persen. Penajam Paser Utara -0,13 persen. Balikpapan 0,36 persen," pungkasnya.

[MGN | RWT]



Berita Lainnya