Daerah

Curah Hujan Kaltim Terus Meningkat Jelang Akhir Tahun, BMKG Minta Warga Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

Kaltim Today
29 Oktober 2025 04:40
Curah Hujan Kaltim Terus Meningkat Jelang Akhir Tahun, BMKG Minta Warga Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
Ilustrasi. (Pixabay)

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan mengingatkan masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mewaspadai peningkatan curah hujan yang mulai terjadi sejak Oktober 2025.

Kepala BMKG Stasiun SAMS Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, menjelaskan bahwa hasil pemantauan iklim menunjukkan intensitas hujan di Kaltim terus meningkat setelah periode kering yang terjadi pada Agustus hingga September. 

Menurutnya, peningkatan curah hujan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya aktivitas siklon tropis di wilayah sekitar Indonesia. Meski tidak berdampak langsung terhadap Kaltim, fenomena tersebut memicu pertemuan massa udara, peningkatan kelembapan, serta perubahan arah angin yang memperkuat potensi pembentukan awan hujan. 

“Memasuki November hingga Desember, curah hujan diprediksi terus naik. Mungkin tidak selalu hujan lebat setiap hari, tapi peluang hujan sedang hingga ringan akan terjadi hampir setiap hari,” jelas Kukuh dalam kegiatan virtual terkait strategi mitigasi bencana akibat cuaca ekstrem, Selasa (28/10/2025).

Secara umum, Kukuh menyebut bahwa Kalimantan Timur merupakan wilayah dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun, dengan puncak musim hujan biasanya terjadi pada Desember hingga Januari. Sementara itu, periode paling kering berlangsung pada Agustus dan September. 

Ia menegaskan, menjelang akhir tahun hingga awal 2026, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan disertai angin kencang dan petir.

“Puncak hujan di tiap daerah memang berbeda, tapi potensi cuaca ekstrem diperkirakan tinggi pada Desember dan Januari. Setelah Februari mulai menurun, namun bisa meningkat lagi pada Maret akhir hingga April,” paparnya.

BMKG terus memperkuat sistem peringatan dini (early warning) untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.

Kukuh juga mengimbau masyarakat agar rutin memantau informasi resmi dari BMKG dan segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat apabila terjadi perubahan cuaca signifikan.

“Kami mengingatkan agar masyarakat tidak menyepelekan peringatan dini. Jika ada informasi yang belum dipahami, silakan menghubungi BPBD atau pemerintah daerah terdekat,” tutupnya. 

[RWT] 



Berita Lainnya