Daerah
Dampak Kebakaran TPA Bukit Pinang, 9 Warga Komplek Sekumpul Alami Gejala ISPA
Kaltimtoday.co, Samarinda - Peristiwa kebakaran TPA Bukit Pinang Samarinda, rupanya berdampak pada kesehatan warga sekitar. Tercatat, sembilan warga Komplek Sekumpul telah mengalami gejala ISPA.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua RT Komplek Sekumpul Bukit Pinang, Agus setelah melakukan pendataan warganya yang mengalami gejala ISPA, Jumat (29/9/2023).
"Tadi saya disuruh mendata oleh pihak Puskesmas Pembantu Samarinda, siapa saja yang terkena dampak dari asap kebakaran TPA Bukit Pinang," pungkasnya.
Mendengar hal tersebut, Agus bergegas mengkoordinir warganya melalui grup Whatsapp, untuk pendataan tersebut. Rinciannya, terdapat 8 anak dan 1 lansia yang mengalami gejala ISPA seperti batuk, pilek, hingga sesak nafas.
"Sementara ada 9 orang warga saya yang mengalami gejala ISPA. Kemungkinan dari asap kebakaran yang mengarah ke pemukiman," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, asap yang timbul dari kebakaran TPA Bukit Pinang, memang mengarah ke pemukiman Komplek Sekumpul. Beberapa warga setempat mengaku, jika asap seringkali mengarah ke pemukiman tersebut.
Pengakuan Ibu Korban, Putranya Alami Gejala ISPA
Seorang wanita paruh baya dari Komplek Sekumpul 4, Dwi Purwaningsih (37) memberikan keterangan lebih lanjut terkait gejala ISPA yang dialami oleh putranya.
AK merupakan anak berusia enam tahun, mengalami gejala ISPA seperti batuk, pilek, hingga sesak nafas. Hal itu bermula saat hari ketiga peristiwa kebakaran TPA Bukit Pinang terjadi.
"Awalnya batuk-batuk, kemudian di hari selanjutnya anak saya ini pilek disertai demam," pungkasnya.
Kekhawatiran Dwi memuncak, saat putranya AK mengalami sesak nafas pada Rabu (27/9/2023), sekitar pukul 18.30 WITA. Tanpa pikir panjang, ia langsung membawa AK ke Rumah Sakit SMC Samarinda untuk penanganan lebih lanjut.
"Saya bawa habis isya ke IGD, dokter langsung bilang jika memang benar anak saya terkena ISPA," tuturnya.
Dwi meyakini, anaknya tersebut telah terpapar asap kebakaran TPA Bukit Pinang. Ia menambahkan, asap yang timbul dari kebakaran itu memang masuk ke pemukiman warga setempat.
Lebih lanjut, pihak rumah sakit menyarankan untuk rawat inap. Namun, Dwi lebih memilih rawat jalan karena masih dalam pemeriksaan pertama.
"Jadi nebus obat saja untuk kesembuhan anak saya. Salah satunya Lasal Sirup untuk sesak nafas," kata Dwi.
Saat ini, AK masih dalam proses penyembuhan. Ia berharap, pemerintah kota terus melakukan upaya pemadaman secara keseluruhan, di area TPA Bukit Pinang, agar tidak ada korban lanjutan.
"Alhamdulillah, anak tidak sesak nafas lagi. Memang badannya masih anget, sama batuk kecil saja," paparnya.
Dalam kejadian ini, tidak hanya putranya saja yang mengalami gejala ISPA, melainkan sang mertua, Nurwiyono (69) juga mengalami batuk dan pilek yang kini kondisinya sudah cukup membaik.
Sementara itu, seorang anak laki-laki berusia 1,5 tahun juga mengalami hal serupa. MA merupakan putra dari Ernawati, yang tinggal di Komplek Sekumpul 13.
"Beberapa hari lalu anak saya ini batuk dan pilek, matanya sampai berlinang. Saya khawatir juga soal asap kebakaran TPA ini," kata Erna.
Erna menjelaskan, asap dari kebakaran TPA itu sampai masuk ke dalam rumahnya. Ia menyebut, kemungkinan asap masuk begitu cepat, karena letak rumah Erna berada di area dataran tinggi.
"Rumah saya ini kan di dataran tinggi, jadi asap cepet masuk sini," ujarnya.
Putranya kini telah diberikan obat dari Apotik. Ia juga bersyukur karena putranya tersebut sudah menunjukan tanda-tanda kesembuhan hari ini, Jum'at (29/09/2023).
"Alhamdulillah sudah mendingan ini, tinggal penyembuhan pilek dan batuk kecil saja," tutup Erna.
Tanggapan Dinas Kesehatan Samarinda Soal Anak Alami Gejala ISPA
Kepala Dinas Kesehatan Samarinda yang diwakili oleh Sub Koordinator Seksi Bidang P2P Dinkes Samarinda, Dian Margi Utami menjelaskan, pihaknya telah berkoodinasi dengan Puskesmas Air Putih, salah satu unit layanan kesehatan terdekat dari TPA Bukit Pinang Samarinda.
"Tadi bagian Surveilans Kesehatan Provinsi dan Dinkes Samarinda telah mengunjungi Puskesmas Air Putih untuk berkoordinasi. Keterangannya, belum ada peningkatan yang signifikan dari pasien ISPA saat ini," tuturnya.
Dian menyebut, grup ISPA samarinda juga belum memberikan laporan pasien ISPA dengan jumlah banyak. Ia meyakini, beberapa pasien ISPA kemungkinan beralih ke faskes lainnya, salah satunya rumah sakit.
Sesuai arahan Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, pihak Surveilans Kesehatan terus memantau jumlah pasien ISPA akibat asap kebakaran TPA Bukit Pinang.
Kendati demikian, Dian juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk tetap menjaga diri serta meningkatkan kewaspadaan terhadap asap yang ditimbulkan dari TPA tersebut.
"Imbauannya, selalu pakai masker dan minun air putih secukupnya. Kurangi aktivitas di luar atau di area asap kebakaran. Jika mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan sesak nafas, segera ke faskes terdekat," tutupnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Tumbuk Movement-CeCUR Jadi Inisiator Dialog Publik, Tantang Calon Pemimpin Tanggap Soal Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
- Kolaborasi JMS dan AJI Samarinda, Wadahi Diskusi Soal Netralitas Pilkada dan Tekankan Jurnalis Bukan Juru Kampanye
- KPU Samarinda Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pilkada 2024, Rusmadi Wongso Puji Fomasi Saksi Jauh Lebih Efisien
- Minimalisir Risiko Kecelakaan Kerja hingga Kematian KPPS di Pilkada, KPU Tetapkan Syarat Khusus dan Jaminan BPJS
- Banyak Fasilitas Olahraga Tradisional Sekolah Belum Memadai