Daerah
Dampak Pembangunan IKN Jadi Ancaman Kelestarian Teluk Balikpapan

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur membawa dampak besar terhadap lingkungan, sosial, serta sumber daya alam di sekitarnya. Sebuah kawasan ekologis yakni Teluk Balikpapan, disinyalir menjadi wilayah terdampak akibat IKN.
Teluk Balikpapan merupakan hunian bagi pesut Mahakam, bekantan, mangrove, dan berbagai spesies lainnya. IKN yang terus dikebut, rupanya memiliki sisi lain dan menimbulkan potensi kerusakan lingkungan yang serius.
Dalam diskusi publik yang diinisiatori oleh Aji Samarinda, LBH, dan Walhi, dikupas mengenai "Kisah Suram Gemerlap Pembangunan IKN" di Cafe Bagios Samarinda, Sabtu (08/02/2025).
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Timur, Fathur Roziqin Fen, menyoroti soal dampak pembangunan IKN, yang menjadi ancaman serius bagi kawasan ekologis Teluk Balikpapan.
"Keanekaragaman hayati di lanskap Teluk Balikpapan terancam karena pembangunan IKN," tegas Fathur.
Ia menjelaskan, setidaknya lebih dari empat hektare mangrove di Teluk Balikpapan, dibahas habis untuk dijadikan akses jalur perairan untuk alat-alat berat. Hal ini menyebabkan terganggunya ekosistem fauna sehingga, akibat penghancuran mangrove yang cukup luas.
"Habitat pesut, duyung, dan binatang laut lainnya tentu menjadi terganggu dengan kehadiran IKN itu sendiri," sebutnya.
Menurut Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana, Otorita Ibu Kota Nusantara, Onesimus Patiung mengatakan bahwa seluruh pihak terlibat dalam penyelematan Teluk Balikpapan, agar keanegaragaman hayati di sana bisa tetap dilestarikan.
"Tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan masyarakat bahkan dunia juga concern dalam pelestarian Teluk Balikpapan ini," ungkap Onesimus.
Dirinya mengaku bahwa pembangunan IKN memiliki dampak khusus terhadap teluk tersebut. OIKN juga berkomitmen dalam meminimalisir kerusakan-kerusakan yang terjadi di area Teluk Balikpapan.
"Saat ini kami sudah evaluasi khususnya dalam mengurangi pemanfaatan garis pantai. Itu salah satu upaya kami," imbuhnya.
Kendati begitu, Onesimus menyampaikan bahwa OIKN sangat terbuka terhadap kritikan masyarakat. Paling tidak, hal itu menjadi bentuk pengawasan terhadap kinerja pemerintahan dalam beberapa tahun kedepan.
"Mari kita sama sama, berikan kami masukan ataupun pandangan, supaya nantinya banyak pihak yang terlibat dalam penyelamatan Teluk Balikpapan itu," tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- DPRD Kaltim Soroti Lambannya Penanganan Kasus Serobot Lahan KHDTK, Dorong Sinkronisasi Data Gakkum dan Polda
- BK DPRD Kaltim Masih Dalami Dugaan Pelanggaran Kode Etik Pengusiran Kuasa Hukum RSHD
- DPKH Kaltim Tingkatkan Kinerja Petugas Reproduksi Ternak Lewat Kegiatan Penyegaran di Samboja
- Diskominfo Kaltim Dorong Budaya Sadar Siber Lewat Sosialisasi Sistem Keamanan Informasi
- Diskominfo Kaltim Tegaskan SMKI Bukan Sekadar IT, Keamanan Data Tanggung Jawab Bersama