Bontang
Diduga Terjadi Aksi Begal, Wakil Ketua DPRD Bontang Minta Tingkatkan Keamanan Wilayah Per Kelurahan
Kaltimtoday.co, Bontang – Sabtu (9/5/2020), masyarakat Bontang dihebohkan dengan adanya video viral terkait aksi pembegalan di Jalan Flores atau Jalan Soekarno Hatta. Dua pelaku pun kini sedang diburu polisi.
Meskipun tak ada korban jiwa, Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris meminta setiap Kelurahan di Bontang untuk lebih meningkatkan keamanan wilayahnya, termasuk menggalakkan kembali pos keamanan keliling (Poskamling) atau memperketat patroli Trantib dan FKPM kelurahan.
“Artinya ini merupakan peringatan sejak awal meskipun aksi kejahatan belum dilaksanakan,” jelas Agus Haris saat dihubungi Kaltimtoday.co, Minggu (10/5/2020).
Menurutnya, aksi pembegalan ternyata tak hanya terjadi di kota-kota besar saja. Dengan situasi serba sulit seperti ini, tak dimungkiri Bontang sebagai kota kecil saja bisa terjadi aksi pembegalan. Dia juga menduga ini merupakan faktor psikologis individu dan kelompok.
“Kemungkinan akibat sering melihat tayangan begal di televisi atau internet, sehingga ini menjadi tantangan bagi kita semua agar bisa bijak ketika melihat tayangan televisi atau internet,” ujarnya.
“Kemungkinan pemuda atau pelaku ini hanya iseng-iseng, tapi jika terlaksana dengan baik, dikhawatirkan jadi kebiasaan. Inilah tanggung jawab bagi kita semua. Orangtua, aparat dalam memberikan pembinaan bagi remaja,” sambungnya.
Dalam situasi seperti ini, kata Agus banyak terbuka peluang. Karena aktivitas remaja yang lebih banyak waktu luang. Ketika musim pandemi ini sudah tak ada kegiatan, hanya nonton televisi dan melihat hp, bagi anak-anak bisa saja ada keinginan untuk mencoba.
Disinggung soal berhentinya penutupan jam malam di Bontang, Agus menilai tak ada pengaruhnya. Sebab, penutupan jam malam yang digelar Dinas Perhubungan Bontang hanya untuk mengawasi arus lalu lintas, bukan mencegah aksi kriminalitas.
“Jam malam hanya untuk mencegah arus mudik atau pengendara dengan berbagai tujuan. Ini murni saya pikir pengaruh kenakalan remaja, atau faktor sosial situasi wabah dengan meningkatnya kebutuhan,” bebernya.
Agus pun mengimbau sebelum pihak kelurahan meningkatkan patroli keamanan, sebaiknya dimulai dari orangtua dulu yang lebih mengawasi anak-anaknya. Lingkungan RT/RW pun harus lebih waspada.
“Tambahan kan juga jumlah SDM dan armada, serta perhatikan juga segala kebutuhan FKPM seperti asupan dan honor mereka. Karena begal ini cukup sadis, tak ada rasa kemanusiannya dan tak bisa dianggap enteng harus ambil tindakan cepat,” pungkasnya.
[RIR | RWT | ADV]