PROKOM KUKAR

Dinkes Kukar Siapkan Pendampingan 827 Posyandu dan 43 Ribu Balita untuk Program Makanan Bergizi Gratis

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 21 Oktober 2025 20:22
Dinkes Kukar Siapkan Pendampingan 827 Posyandu dan 43 Ribu Balita untuk Program Makanan Bergizi Gratis
Plt Kepala Dinkes Kukar Kusnandar. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sebanyak 827 posyandu dan lebih dari 43 ribu balita di Kutai Kartanegara (Kukar) disiapkan untuk terlibat dalam program makanan bergizi gratis yang menjadi salah satu misi unggulan Bupati Kukar 2025–2029. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar akan memimpin pendampingan kader posyandu dan memastikan keamanan gizi makanan di lapangan.

Plt Kepala Dinkes Kukar Kusnandar mengatakan, program ini menyasar balita dan lansia sebagai kelompok prioritas. “Dinas Kesehatan itu kebagian dua kegiatan, pendampingan kader posyandu dan kontrol keamanan serta gizi makanan,” katanya saat ditemui di ruangannya, Selasa (21/10/2025).

Data RPJMD Kukar 2025–2029 mencatat, target balita penerima manfaat pada 2025 mencapai 43.858 anak, dengan penyesuaian tiap tahun sekitar kurang lebih 10 persen. Sementara jumlah sasaran lansia akan ditetapkan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar.

Untuk memastikan pelaksanaannya efektif, Dinkes akan melakukan pelatihan kader posyandu yang tersebar di seluruh kecamatan. Pelatihan ini difokuskan pada pemantauan pertumbuhan anak dan edukasi gizi seimbang. Kusnandar menegaskan, fokus utama Dinkes bukan pada pembagian makanan langsung, melainkan pada pendampingan dan peningkatan kapasitas kader.

“Kalau di posyandu itu kan ada enam standar pelayanan minimal. Nah, kader yang kita dampingi ini yang akan melaksanakan kegiatan di lapangan,” ujarnya.

Tahun 2025, anggaran yang disiapkan untuk pendampingan kader posyandu bidang kesehatan sebesar Rp 112 juta. Nilai ini akan naik signifikan mulai 2026 hingga 2030 menjadi Rp 400,2 juta per tahun.

Selain itu, ada kegiatan kontrol keamanan dan gizi makanan yang menyasar 827 posyandu di Kukar. Kader posyandu akan mendapatkan pelatihan penjamah makanan dari sanitarian, disertai supervisi dari puskesmas dengan pendampingan Dinkes.

Kegiatan ini dibiayai dari dua subkegiatan utama, yaitu pengelolaan pelayanan gizi masyarakat dan pengelolaan kesehatan lingkungan. Total anggarannya mencapai Rp 395 juta pada 2026 dan terus meningkat hingga Rp 491 juta pada 2030.

Kusnandar menambahkan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran aktif masyarakat. 

“Yang penting ada yang mau jadi kader dulu. Soal kompetensi, nanti dilatih. Ada 25 kompetensi dasar yang wajib dikuasai,” ujarnya.

Beberapa kecamatan disebut sudah cukup maju dalam pemberdayaan kader, salah satunya Loa Janan yang menjadi lokasi kegiatan penimbangan serentak. 

“Mereka sudah melakukan pelatihan kader posyandu. Jadi secara bertahap ini akan terus diperkuat,” tandasnya.

Program makanan bergizi gratis menjadi bagian dari Misi 1 Kukar Idaman Terbaik, yaitu pemerataan pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Melalui pendampingan kader dan pengawasan gizi, Pemkab Kukar menargetkan kualitas layanan posyandu semakin merata hingga ke tingkat desa.

[RWT | ADV PROKOM KUKAR] 



Berita Lainnya