Daerah
Dishub Samarinda Segera Terapkan Sistem Satu Arah di Jalan Abul Hasan, Simpang RSHD Jadi Fokus Perubahan

Kaltimtoday.co, Samarinda - Upaya mengurai kepadatan lalu lintas di pusat Kota Samarinda kembali diupayakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Kali ini, giliran Jalan Abul Hasan yang akan menerapkan kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) setelah hasil analisis teknis menunjukkan tingkat kinerja jalan berada pada level kritis.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyebutkan kondisi di ruas jalan tersebut sudah tidak lagi ideal untuk menampung volume kendaraan yang terus meningkat.
“Jalan Abul Hasan itu tingkat kinerja ruas jalannya sudah level D ke E. Untuk volume kapasitas jalan sudah mendekati E. Kemudian kinerja simpang RSHD dan Jalan Pangeran Diponegoro dari hasil analisis kita juga sudah kurang baik,” terang Manalu, Rabu (17/9/2025) kepada Kaltim Today.
Dalam rencana yang disusun, Dishub akan menutup akses kendaraan dari arah Jalan KH Khalid agar tidak bisa lagi langsung masuk ke Jalan Abul Hasan. Arus kendaraan diarahkan untuk belok kanan menuju Jalan Diponegoro, lalu ke Jalan Imam Bonjol, Jalan Basuki Rahmat, hingga kembali ke Jalan Abul Hasan. Sementara itu, kendaraan dari simpang Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) masih diperbolehkan melintas masuk ke Jalan Abul Hasan.
“Rencananya nanti dari arah Jalan KH Khalid tidak bisa lagi masuk ke Abul Hasan. Harus belok kanan ke Jalan Diponegoro, kemudian masuk ke Jalan Imam Bonjol, Basuki Rahmat, baru ke Jalan Abul Hasan. Namun dari simpang RSHD tetap bisa masuk,” jelasnya.
Selain mengubah pola arus lalu lintas, Dishub juga akan menyesuaikan pengaturan traffic light. Di simpang RSHD, siklus lampu lalu lintas yang sebelumnya menggunakan empat fase akan diubah menjadi tiga fase. Akses kendaraan dari Jalan Abul Hasan yang biasanya bisa langsung lurus menuju Jalan Agus Salim juga akan dinonaktifkan.
“Selain mematangkan rambu, kita ubah waktu siklus traffic light di simpang RSHD. Dari Abul Hasan yang biasanya bisa lurus ke Jalan Agus Salim, itu akan kita nonaktifkan,” imbuh Manalu.
Dishub Samarinda menegaskan, penerapan SSA di Jalan Abul Hasan bukan kebijakan sementara. Hasil simulasi menunjukkan kebijakan ini mampu meningkatkan kinerja lalu lintas signifikan, dari level kritis ke level B.
“Kalau secara analisis, kinerja simpangan maupun ruas jalan jadi lebih baik. Maka ini akan diberlakukan permanen,” ungkapnya.
Menurut Manalu, pilihan rekayasa lalu lintas dengan SSA adalah solusi paling realistis. “Kita tidak lagi bisa melebarkan jalan, sementara volume kendaraan semakin tinggi. Maka satu-satunya jalan adalah manajemen lalu lintas, dari dua arah menjadi satu arah,” tegasnya.
Meski rencana sudah dimatangkan, Dishub masih menyiapkan sarana pendukung. Peluncuran SSA direncanakan pekan depan, setelah semua persiapan rampung. “Mungkin Selasa atau Rabu depan (23 atau 24 September) akan kita mulai. Traffic light masih akan kita atur lagi,” ujar Manalu.
Sebagai tahap awal, Dishub juga menyiapkan petugas di lapangan untuk mendampingi pengendara selama satu hingga dua minggu pertama. Langkah ini diambil agar masyarakat bisa lebih cepat menyesuaikan diri dengan pola baru.
“Harapannya kelancaran lalu lintas di kawasan Abul Hasan dan simpang RSHD meningkat, sekaligus mengurangi kemacetan yang selama ini jadi keluhan warga,” pungkasnya.
[NKH]
Related Posts
- Gerakan Rakyat dalam Bayang Represi, Akademisi dan Aktivis Samarinda Kritik Demokrasi yang Memudar
- Harhubnas 2025 di Samarinda, KSOP dan Pemkot Sepakat Perkuat Sinergi Transportasi
- Satgas MBG Samarinda Evaluasi Kasus Makanan Diduga Basi di SMAN 13, Vendor Ditegur
- Dishub Samarinda Matangkan Moda Transportasi Darat, Teras Samarinda Tahap II Dibidik Jadi Daerah Origin
- Anggaran Tembus Rp 1,7 Miliar, Dispar Kaltim Seleksi Ketat Pemilihan Influencer untuk Promosi Wisata