Advertorial

DKP PPU Andalkan Kader Posyandu Jadi Ujung Tombak Pemantauan Perkembangan Balita 

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 16 September 2024 12:26
DKP PPU Andalkan Kader Posyandu Jadi Ujung Tombak Pemantauan Perkembangan Balita 
DKP PPU saat membagikan bantuan pangan kepada keluarga rentan di Kelurahan Petung. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU) terus menguatkan upaya dalam menangani masalah gizi kurang pada balita. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mengandalkan kader posyandu sebagai ujung tombak dalam memantau perkembangan balita penerima bantuan. 

Kader posyandu diharapkan dapat menjalankan peran penting dalam melakukan penimbangan rutin dan pemantauan kondisi kesehatan balita secara berkala. Melalui pemantauan ini, DKP PPU berharap dapat mendukung pertumbuhan yang optimal bagi balita penerima bantuan, sekaligus mencegah terjadinya masalah gizi buruk di masa mendatang.

Kepala Seksi Kerawanan Pangan DKP PPU, Sri Harijanto, menyampaikan harapannya agar kader posyandu dapat terus aktif dalam memantau perkembangan 360 balita yang terdaftar sebagai penerima bantuan pangan. 

"Kami berharap dari data 360 balita ini, kita akan tetap memantau hasil perkembangan mereka yang rutin dikunjungi oleh kader posyandu dan menjadi ujung tombak perkembangan balita kita untuk melihat pertumbuhan mereka di sana," ujar Sri. 

Kader posyandu memiliki peran strategis karena mereka berada di garis depan pelayanan kesehatan masyarakat dan memiliki akses langsung ke keluarga-keluarga yang membutuhkan.

Penimbangan rutin yang dilakukan oleh kader posyandu menjadi salah satu metode penting untuk memantau pertumbuhan balita. Melalui penimbangan ini, berat badan dan tinggi badan balita dapat diukur secara berkala untuk melihat apakah anak-anak tersebut mengalami pertumbuhan yang sesuai dengan standar kesehatan. 

Selain itu, data yang dikumpulkan oleh kader posyandu akan digunakan oleh DKP PPU untuk melakukan analisis lebih lanjut dan menentukan intervensi yang diperlukan untuk mendukung perbaikan status gizi balita.

"Semoga para ibu-ibu dan juga kader bisa melakukan pemantauan dan menjalankan tugas-tugasnya melakukan penimbangan para balitanya," lanjut Sri. 

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara ibu-ibu balita dan kader posyandu dalam memastikan pemantauan kesehatan anak-anak dilakukan dengan baik. Peran ibu sangat penting dalam mendukung keberhasilan program ini, terutama dalam mengikuti kegiatan penimbangan rutin dan memastikan anak-anak mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya