Nasional

Dukung KTT G20, PLN Tambah Pembangkit Listrik Berbasis Tenaga Surya dan Gas di Bali

Kaltim Today
19 Februari 2022 13:46
Dukung KTT G20, PLN Tambah Pembangkit Listrik Berbasis Tenaga Surya dan Gas di Bali
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (VioNettaStock/Getty Images)

Kaltimtoday.coDemi menyukseskan pelaksanaan KTT G20 di Bali, PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN) menambah 2 pembangkit listrik berbasis tenaga surya dan gas. Hal ini juga akan menjadi salah satu showcase yang akan diperlihatkan kepada dunia bahwa PLN siap mengawal transisi energi Indonesia menuju era energi baru dan terbarukan (EBT).

PT PLN diketahui telah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati ke Pesanggaran, Bali.

Groundbreaking dilakukan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo. Acara ini disaksikan langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Ade T Sutiawarman dan Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol I Putu Jayan Danu Putra, di Pesanggaran, Bali.

Darmawan mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia. Oleh karena itu, PLN harus melakukan persiapan yang matang, terutama dari sisi pembangkit hingga transmisi, sampai ke venue acara.

Saat ini total daya mampu kelistrikan Bali sebesar 1.322 megawatt (MW). Dengan perkiraan beban puncak saat KTT G20 sebesar 970 MW, maka listrik Bali masih memiki cadangan sebesar 341,1 MW atau 25,9 persen.

"Dalam menghadapi KTT G20, demand-nya bertambah. Saat ini, 770 MW saat KTT G20 akan naik menjadi 970 MW. Sistem aman, tapi belum benar-benar aman. Untuk itu, arahan Pak Gubernur kita tambah relokasi dua unit PLTG berkapasitas total 200 MW dan PLTS Hybrid berkapasitas 3,5 MW. Kami berharap, kehadiran dua pembangkit ini bakal makin memperkuat pasokan listrik Bali," ucap Darmawan.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

PLTS Hybrid Nusa Penida akan dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare milik PT Indonesia Power (IP) di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. PLTS Hybrid ini, nantinya akan turut menurunkan emisi karbon sebesar 3.200 ton CO2 per tahun.

Saat ini, PLTS Hybrid Nusa Penida sudah dalam proses pelelangan umum EPC dan telah memasuki tahap penandatanganan kontrak. Proyek berkapasitas 3,5 MW ini direncanakan beroperasi komersial pada Oktober 2022.

Sedangkan proses pekerjaan relokasi PLTG Grati Blok 1, dengan kapasitas 2 X 100 MW ke Pesanggaran direncanakan selesai pada Oktober 2022 untuk unit pertama, dan unit kedua pada 2023.

Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,9 hektare milik Pemda Bali dan milik IP. Adapun saat ini, progres pekerjaan relokasi tersebut dalam tahap site preparation dan siap dilakukan erection.

Darmawan menjelaskan, kedua pembangkit ini masuk ke dalam program PLN untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka memenuhi kebutuhan pasokan tenaga listrik dan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM).

"Program ini juga dilaksanakan untuk mendukung target pemerintah, perihal bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025," terangnya.

Darmawan mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Bali, sehingga proses relokasi dan pembangunan pembangkit dapat terealisasi.

“Proyek ini tidak mungkin terlaksana, kalau ini hanya inisatif PLN. Inisatif datang dari Gubernur Bali dan kami hanya menjalankan,” ujar Darmawan.

Senada dalam mendukung penggunaan energi bersih, Wayan Koster mengapresiasi PLN yang memperkuat listrik Pulau Dewata dengan energi ramah lingkungan. Ia berharap, agar semua pembangkit listrik di Bali yang menggunakan bahan bakar fosil batu bara segera ditranformasi menggunakan energi bersih.

“Dalam hal ini membuat udara kita bersih. Salah satu sumber polusi adalah bahan bakar fosil, maka itu, hal yang utama adalah pembangkit harus menggunakan energi bersih,” jelas Koster.

Pada KTT G20 di Bali, lanjut dia, presiden sudah meng-endorse tiga fokus tema, pertama arsitektur kesehatan, kedua teknologi digital, dan ketiga transisi energi bersih.

“Presiden mendorong G20 ada showcase tentang energi bersih, maka terima kasih PLN melakukan relokasi ini. Ini harus dengan time table yang sangat ketat. Selain itu, penerangan jalan umum dan juga kendaraan listrik selama KTT G20 diwarnai dengan sejumlah kegiatan terkait dengan energi bersih,” tutup Koster.

[RWT | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya