Daerah

Padam Listrik Berjam-jam, Warga Geruduk Kantor PLN Berau, Sejumlah Fasilitas Dirusak

Kaltim Today
18 September 2024 04:48
Padam Listrik Berjam-jam, Warga Geruduk Kantor PLN Berau, Sejumlah Fasilitas Dirusak
Suasana unjuk rasa di halaman Kantor PT. PLN UP3 Berau yang sempat chaos. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Buntut dari pemadaman listrik berjam-jam di sejumlah wilayah di Kabupaten Berau, membuat warga beramai-ramai mendatangi kantor PT PLN UP3 Berau utnuk melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (18/9/2024).

Hingga menjelang dini hari, tepatnya pukul 02.26 WITA, situasi massa semakin tidak kondusif. Warga yang kesal melakukan sejumlah pengrusakan di sekitar wilayah gedung kantor. Seperti tiang bendera, baliho, jendela dan lain sebagainya, yang juga disertai kepulan asap hitam dari ban yang dibakar warga.

Salah satu massa aksi unjuk rasa, Ayatullah Khomeini menyebut, ada sejumlah tuntutan yang disuarakan. Seperti halnya, meminta agar manager PT PLN serta seluruh penanggung jawab di sejumlah perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dapat mundur dari jabatan karena dianggap tidak maksimal dalam bekerja.

“Malam hari ini adalah wujud nyata dari kemarahan seluruh masyarakat Kabupaten Berau terhadap pemadaman listrik yang dirasakan sepanjang hari ini," kata saat diwawancara pada sela-sela aksi.

Bahkan salah satu perusahaan umum daerah (Perumda) PT. Indo Pusaka Berau (IPB) sebagai salah satu penyuplai bahan bakar pembangkit listrik juga turun memberikan klarifikasi kepada khalayak umum terkait kondisi mesin pembangkit yang dimiliki.

Tak hanya itu, tuntutan lain yang diminta adalah pemberian kompensasi kepada pelanggan PLN. Karena dianggap merugikan. Padahal menurut dia, setiap pelanggan yang rutin membayar tagihan semestinya mendapat penghargaan serta pelayanan kelistrikan yang baik.

"Bagaimana pun kompensasi itu sebagai bentuk penghargaan bahwa masyarakat ini banyak menyampaikan kalau mereka sudah membayar, tetapi apabila telat petugas PLN langsung datang menagih," tegasnya.

Menyahut tuntutan demonstran, Manager PT PLN UP3 Berau, Rizki Rhamdan Yusup mengatakan, penyebab pemadaman yang terjadi belakangan diakibatkan karena pemeliharaan pembangkit di PLTU Lati dan Teluk Bayur sehingga daya tampung menjadi berkurang.

Salah satu solusi yang harus diambil adalah pemadaman bergilir. Bahkan beban puncak mengalami defisit atau penurunan secara drastis. Terkait hal itu, informasi padam bergilir melalui surat selebaran di media sosial langsung disebar. Namun kondisi pembangkit bertambah runyam seketika pada pukul 21.00 WITA karena salah satu panel kubikel di PLTD Sambaliung meledak.

"Yang menyebabkan pemadaman semakin meluas," katanya.

Rizki berdalih, penanganan secara cepat sudah diupayakan petugas di lapangan agar mati lampu tidak berangsur lama. Bahkan jadwal yang sebelumnya dibuat sebagai informasi meleset.

"Langkah cepatnya tadi petugas langsung melakukan penelusuran dan mencari letak kerusakan di lokasi," tandasnya.

Usai puas menyampaikan tuntutan dengan kondisi listrik sudah kembali pulih, seluruh demonstran termasuk warga yang memadati gedung kantor PLN akhirnya membubarkan diri.

[MGN | RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya