Advertorial

ERAU Adat Kutai 2025 Bakal Digelar 21–28 September, Menteri Pariwisata Dijadwalkan Hadir

Supri Yadha — Kaltim Today 03 September 2025 19:18
ERAU Adat Kutai 2025 Bakal Digelar 21–28 September, Menteri Pariwisata Dijadwalkan Hadir
Suasana rapat sinkronisasi, finalisasi, dan rilis resmi kegiatan digelar di ruang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar. 

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Persiapan ERAU Adat Kutai 2025 semakin dimatangkan. Festival budaya terbesar di Kutai Kartanegara (Kukar) ini akan berlangsung selama delapan hari, mulai 21–28 September mendatang. Tahun ini, acara pembukaan direncanakan lebih meriah karena akan dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata.

Satu langkah persiapan melalui rapat sinkronisasi, finalisasi, dan rilis resmi kegiatan digelar di ruang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar pada Rabu (3/9/2025).

Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor menyampaikam, meski keterbatasan anggaran menjadi tantangan, pelaksanaan ERAU tetap berjalan tanpa mengurangi makna sakralnya.

“Kita upayakan acaranya sesuai dengan anggaran yang ada, tidak berlebihan tapi tetap termaknai. Sakralnya tidak berkurang, riuh dan ramainya tetap kita usahakan,” kata Thauhid yang akrab disapa Toi.

Ia menambahkan, defisit anggaran yang dialami seluruh OPD membuat penyesuaian perlu dilakukan. Salah satunya pengurangan jumlah penari, dari seribu orang menjadi sekitar 400 orang. Kendati begitu, esensi budaya ERAU tetap dijaga.

“Walaupun defisit anggaran, tetap tidak mengurangi sakralnya. Hanya jumlah penari yang kita sesuaikan,” sambungnya.

Sementara itu, Kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Raden Heriansyah, menegaskan bahwa ERAU tahun ini tetap digelar melalui sinergi antara Kesultanan dan pemerintah daerah.

“Erau 2025 juga bertepatan dengan 243 tahun Hari Jadi Kota Tenggarong,” katanya.

Menurut Heriansyah, perhelatan ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan momentum memperkuat persatuan. ERAU menjadi wadah seluruh paguyuban dan masyarakat untuk bercampur baur dalam suasana kebersamaan, sejalan dengan falsafah Kesultanan Kutai yang menekankan adat, adab, budaya, agama, serta nilai Bhinneka Tunggal Ika.

“Tahun ini berbeda, karena dihadiri langsung oleh Ibu Menteri Pariwisata yang khusus diundang Sultan,” tambahnya.

Sebagai bagian dari ritual utama, replika naga telah disiapkan untuk prosesi larung. Naga tersebut akan dibawa dari Keraton menuju Kutai Lama, menegaskan tradisi sakral yang menjadi ciri khas ERAU.

“Harapannya, ERAU tahun ini bisa jadi perekat budaya, memperkuat dan melestarikan tradisi, sekaligus menjadi spirit persatuan agar Kukar tetap kondusif dan masyarakat semakin sejahtera,” tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya