Samarinda
Fahruddin Bakal Perjuangkan Pelebaran Jalan M. Said dan Penyediaan Armada Pengangkutan Sampah di Setiap RT
Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota DPRD Samarinda periode 2019-2024, Fahruddin akan mengupayakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat di dapil 3 yaitu Sungai Kunjang. Dia menyoroti pembangunan pelebaran Jalan di M. Said (Lok Bahu) dan meminimalisir terjadinya banjir dengan pengadaan armada pengangkutan sampah di setiap RT.
Politisi Golkar tersebut menyoroti sempitnya jalur utama warga Lok Bahu di jalan M. Said. Menurutnya, volume kendaraan yang melewati Jalan M. Said kian bertambah, namun akses jalan tersebut tidak bisa menampung lagi, sehingga sering terjadi kemacetan.
"Untuk aspirasi di dapil saya, khususnya Lok Bahu adalah pelebaran jalan di M Said, hingga jalur Karang Paci. Penduduk Lok Bahu itu semakin bertambah hingga 20 ribu jiwa, namun akses jalannya mereka hanya jalur M. Said. Pagi atau sore sering terjadi macet, karena jalan tersebut terlalu sempit kemudian volume pengguna jalan semakin bertambah. Tidak seimbang, karena penduduknya semakin bertambah, disisi lain volume kendaraan juga semakin banyak namun jalan sebagai jalur akses utama tidak besar. Nah ini menjadi hambatan," ungkap Fahruddin di ruang komisi II, Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Senin ( 07/10/2019).
Fahruddin menyebut, akan memperjuangkan pelebaran di jalur M. Said. Selain itu, dia juga akan berupaya membangun pelebaran di Jalan Teuku Umar.
"Sebab ada banyak perumahan bahkan pemukiman warga di sana. Tidak mungkin warga sekitar itu melalui Ringroad atau Air Putih untuk menuju ke Lok Bahu kemudian melalui Suryanata lanjut ke Sempaja untuk akses mereka dapat melalui jalur itu. Ini yang paling vital untuk kami usahakan pelebaran jalan terutama 2020 ini pelebaran jalan M. Said," tambah Fahruddin.
Ketua fraksi Golkar DPRD Samarinda, Fahruddin mengatakan selain membangun aspirasi masyarakat di dapilnya, dia pun berkewajiban untuk menyerap aspirasi masyarakat secara keseluruhan masyarakar Samarinda.
"Secara keseluruhan Samarinda itu ada permasalahan clasic ya, pertama terkait dengan masalah banjir. Untuk meminimalisir masalah banjir tersebut tentu dilakukan pengerukan selokan, dan penerbitan bangunan yang ada di atas trotoar, dalam hal ini pemkot harus tegas bagi yang melanggar aturan tersebut. Kedua larangan untuk membuang sampah, nanti kami akan tertibkan aturan melaui DLH mengenai denda terhadap orang yang membuang sampah di sembarangan tempat dan pembakar sampah, kemungkinan secepatnya kita akan memperjuangkan itu", jelas Fahruddin
Politisi Golkar yang juga anggota dewan pendatang baru tersebut mengatakan, bertekad perjuangkan pengadaan armada pengangkut sampah di setiap RT dan drum sampah.
"Di setiap lingkungan ada petugas penarik sampah, memang biasannya warga menaruh sampah didepan rumahnya yang sudah disediakan tempat berupa drum, kemudian ada petugas yang mengambil di siang hari di setiap rumah dan diantarkan ke tempat pembuangan sampah sementara. Hal seperti ini sudah ada di Karang Paci," tutur Fahruddin.
Jelasnya lebih lanjut, biasanya beberapa RT mempunyai petugas penarik sampah di setiap rumah warga, dan ini telah dilakukan oleh pemkot. Namun tidak semua RT memiliki petugas tersebut.
"Nah, ini menjadi PR kami bersama memperjuangkan itu," sebutnya.
Minimnya armada pengangkut sampah di setiap RT, kata Fahruddin, menjadi salah satu yang dia prioritaskan. Dia akan perjuangkan kepada pemkot Samarinda untuk menyediakan kendaraan tersebut dalam bentuk subsidi.
"Saat ini memang sangat minim armada pengangkutan sampah, nanti akan diperjuangkan dalam bentuk pengadaan bersubsidi. Kalau kami ingin pencegahan banjir kemudian lingkungan lebih baik, maka efektifnya harus ada penyediaan petugas dan motor sampah," imbuhnya.
[SDH | RWT | ADV]