Kaltim
FGLPG Kaltim Bahas Kepastian Nasib 130 Guru PPPK yang Lolos Passing Grade ke Kemendikbud
Kaltimtoday.co, Samarinda - Perwakilan Forum Guru Lolos Passing Grade (FGLPG) Kaltim bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim akhirnya menyambangi Kemendikbud di Jakarta pada 6 Maret 2023. Pertemuan itu demi membahas nasib 130 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang sampai saat ini belum mendapat penempatan meski sudah lolos.
Kepada Kaltimtoday.co, Ketua FGLPG Kaltim, Andreas Datong Tukan menyampaikan informasi terbaru dari pertemuan tersebut. Dari pihak Kemendikbud, disebutkan bahwa selama ada formasi dan ada kebutuhan, guru terkait baru bisa ditempatkan.
"Kemendikbud bilang, sebanyak apapun formasi yang diusulkan dan disetujui, kalau tidak ada kebutuhan maka belum bisa ditempatkan," ujar Andreas yang datang sebagai perwakilan FGLPG di Jakarta, Selasa (7/3/2023) malam.
Dalam hal ini, daerah memiliki kewenangan untuk mengajukan formasi berdasarkan pemetaan kebutuhan di daerahnya masing-masing. Kemendikbud juga menjelaskan, penempatan guru yang lolos passing grade juga bergantung dari daerah.
"Jadi, selama ada formasi dan ada kebutuhan, maka bisa ditempatkan. Kalau belum ada kebutuhan, maka harus menunggu pada tahun berikutnya," sambung Andreas.
Andreas menyebut, Kemendikbud sempat memberikan contoh gambaran. Misalnya, ada suatu daerah yang membuka formasi untuk mata pelajaran (matpel) bahasa Inggris di sekolah A. Hal itu dipandang perlu karena yang mengampu matpel bahasa Inggris di sekolah itu adalah guru honorer yang baru mengabdi selama 1 tahun.
"Maka posisi itu bisa diisi oleh guru prioritas satu yang sudah lolos passing grade untuk matpel bahasa Inggris. Ini kewenangan daerah," jelasnya lagi.
Sebagai informasi, kuota yang diajukan daerah telah disetujui Kemendikbud untuk 2022 lalu. Jumlahnya mencapai 844. Namun semuanya tidak dapat terserap karena formasi matpel yang diajukan daerah pada 2022 tidak ada guru prioritas 1 wilayah kewenangan Kaltim.
"Ada kekhawatiran optimalisasi formasi sehingga guru yang lolos passing grade dari daerah lain yang mengisi kuota matpel tertentu yang kosong," ujarnya.
Disdikbud Kaltim, ujar Andreas, juga sempat menanyakan bagaimana perihal sisa kuota yang tak terserap pada 2022. Apakah nanti akan diisi oleh guru yang lolos passing grade dari daerah lain atau bisa diajukan kembali untuk penambahan kuota pada 2023.
"Sebab Maret 2023 ini akan ada penerimaan usulan formasi dari daerah berdasarkan pemetaan kebutuhan di daerah," tambahnya.
Kemendikbud mengungkapkan, sisa formasi pada 2022 tidak akan diisi oleh guru yang lolos passing grade dari daerah lain. Sisa formasi tersebut boleh diusulkan kembali pada 2023 berdasarkan pemetaan kebutuhan daerah.
"Kami memohon dan sangat berharap agar pengajuan formasi pada Maret 2023 ini bisa memaksimalkan 130 guru yang lolos passing grade pada 2021. Sehingga semuanya bisa terakomodir," tandas Andreas.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Andi Singkeru Soroti Tantangan Guru dan Pendidikan di Daerah Terpencil PPU
- Kekurangan Guru di PPU, Proses Belajar Mengajar Terhambat
- Guru Diharapkan Jadi Benteng Moral bagi Siswa di Tengah Ancaman Pengaruh Negatif
- Andi Singkeru Tegaskan Pentingnya Pengawasan untuk Pastikan Kualitas Guru
- Disdikpora PPU Minta Guru Jadi Pilar Moral di Tengah Tantangan Era Digital